NERACA

Jakarta - Ketika bencana alam terjadi, lazimnya bantuan datang dari berbagai penjuru, termasuk kedatangan para relawan yang akan membantu proses evakuasi korban bencana hingga pemulihan sarana dan infrastruktur di daerah tersebut. Tentu, seperti lazimnya manusia biasa, para relawan membutuhkan asupan makanan. Dan di daerah bencana, para relawan membutuhkan asupan gizi yang semestinya sangat baik, karena pekerjaan mereka sangat berat dan kerap kali melampaui beban kerja di masa normal. “Di daerah terdampak bencana, para relawan kerap kali bekerja tak kenal lelah dan tak ingat waktu,” kata Shanty Dewi Nurhayani, anggota Indonesian Chef Association (ICA) seperti dikutip dalam keterangannya, kemarin.

Maka dari itu, im Reaksi Cepat PLN (TRC PLN) menggandeng Indonesian Chef Association (ICA) melaksanakan misi kemanusiaan di daerah terdampak bencana di tanah air. Bantuan yang diberikan berupa pencarian (search and rescue) korban bencana hingga pendirian dapur umum. Shanty mengatakan, di daerah terdampak bencana, para relawan kerap kali bekerja tak kenal lelah dan tak ingat waktu. Pada titik itu mereka rentan mengalami kelelahan berat. "Untuk menghindari agar kelelahan itu tidak berubah menjadi sakit, mereka membutuhkan asupan gizi yang seimbang selain tentunya istirahat yang cukup,” ujar Dewi.

Ia memaparkan, salah satu pihak yang kerap bekerja sama dengannya selaku anggota ICA adalah TRC PLN. Tim yang diinisiasi oleh Direksi PLN tersebut, memiliki misi kemanusiaan dalam dua bentuk, melakukan pencarian dan penyelamatan korban bencana serta penyediaan dapur umum. TRC PLN sendiri tugasnya adalah mencari dan mengevakuasi korban bencana. Jika tidak melakukan SAR, TRC PLN bertugas men-support makanan untuk tim pemulihan infrastruktur listrik PLN maupun badan koordinator bencana lain, dan juga masyarakat terdampak bencana.

Dewi mengaku sangat kagum dengan TRC PLN. Pasalnya, dalam hal penyediaan dan pengelolaan dapur umum, pihaknya angkat topi dengan dedikasi TRC PLN dalam menyiapkan dapur umum. "TRC PLN benar-benar menginginkan makanan bernutrisi lengkap dan dengan rasa yang sesuai dengan cita rasa lokal daerah tersebut. Ini membuat kami kagum dengan komitmen TRC PLN yang sepenuh hati," ujar Dewi.

Dewi menyarankan, kedepannya TRC PLN menyiapkan food truck untuk menampung alat masak yang akan digunakan di dapur umum. Pasalnya, peralatan masak yang dibutuhkan untuk membuat ribuan porsi makanan, tidak sama dengan proses produksi memasak seperti yang biasa dilakukan. "Mencari bahan dan peralatan memasaknya pun cukup sulit. Karena itu alangkah baiknya jika terdapat sejumlah titik di Indonesia untuk penyimpanan food truck TRC PLN, agar semakin cepat merespon bencana,” pungkas Dewi.