Macetnya Regenerasi Bidang Pertanian

 

 

NERACA

 

Jakarta - Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti (SDID) Kemenristekdikti Prof Ali Ghufron Mukti mengatakan regenerasi bidang pertanian agak macet dibandingkan bidang lainnya. "Berbicara pertanian tidak hanya mengenai lahan pertanian, juga sumber daya manusianya. Usia petani makin bertambah, karena regenerasinya agak macet," ujarnya dalam seminar nasional mengenai ketahanan pangan di Jakarta, Senin (18/3).

Menurut dia, jika orangtuanya dokter maka anak itu ingin menjadi dokter, begitu juga jika orangtuanya dosen maka anak itu ingin menjadi dosen. Lain halnya dengan petani, yang mana anaknya belum tentu mau menjadi petani. "Lulusan perguruan tinggi bidang pertanian pun, begitu lulus tidak jadi petani tetapi jadi bankir," tambahnya.

Untuk meningkatkan SDM di bidang pertanian, Kemenristekdikti mewacanakan akan adanya pendampingan terhadap mahasiswa pertanian, seperti adanya kewajiban magang seperti halnya mahasiswa kedokteran.

Menurut dia, para petani di era revolusi industri 4.0 membutuhkan pendampingan dan transfer teknologi serta pengetahuan, sehingga petani bisa memproduksi pangan secara tajam karena merasa ada yang mendampingi. "Ini yang belum terjadi saat ini. Sehingga dalam diskusi publik ini, kami akan membuat buku bagaimana program studi di perguruan tinggi bisa mengacu buku ini." terangnya.

Menurut dia, harus ada semacam keberpihakan bahwa menjadi petani kedepan itu menarik. Kalau tidak jadi kebijakan, makan komitmen akan hal itu harus ada. "Sehingga kalau menjadi petani tidak menarik, maka makin lama akan habis sekolah di bidang pertanian dan lulusannya tidak bekerja di pertanian. Ini sangat disayangkan karena kita sangat membutuhkan SDM di bidang pertanian," jelas dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, pekerja di sektor pertanian tercatat 35,7 juta orang atau 28,79 persen dari jumlah penduduk bekerja 124,01 juta jiwa. Sementara di tahun lalu, jumlah pekerja sektor pertanian di angka 35,9 juta orang atau 29,68 persen dari jumlah penduduk bekerja 121,02 juta orang.

Namun, Kepala BPS Suhariyanto bilang, hal ini merupakan kondisi yang wajar. Sebab, pekerja sektor pertanian ingin mencari penghidupan yang lebih layak sehingga memutuskan untuk berhenti bertani. Namun, ada yang berhasil mendapatkan pekerjaan baru, tapi ada pula yang masih menjadi pengangguran.

Selain itu, eks petani kadang harus rela merantau ke kota demi mencari pekerjaan yang lebih layak. Sayangnya, mereka tidak segera mendapat pekerjaan, sehingga memberatkan angka pengangguran di kota. Ia mencontohkan provinsi Banten yang memiliki tingkat pengangguran 8,52 persen karena banyak pendatang yang ingin bekerja di sektor industri, tetapi tak terserap. "Fenomena ini sebetulnya wajar. Kalau ada transformasi ekonomi, seharusnya tenaga kerja pertanian ini berkurang. Tapi ini memberatkan prekonomian," imbuh dia.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…