Deflasi Bakal Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies Assyifa Szami Ilman menyatakan deflasi, yang diprediksikan Bank Indonesia (BI) pada Februari 2019 sebesar 0,07 persen, akan berdampak positif karena bisa meningkatkan daya beli masyarakat. "Beberapa harga komoditas menurun. Hal ini diharapkan dapat membantu memperkuat daya beli masyarakat," katanya di Jakarta, Senin (25/2).

Menurut Assyifa, tingkat deflasi tersebut menunjukkan kondisi perekonomian yang relatif stabil. Dengan demikian, lanjutnya, maka akan membantu pelaku ekonomi seperti menyesuaikan pengeluaran bulanannya. "Hal ini (deflasi) dapat membantu masyarakat untuk mempertahankan pola konsumsinya, mengingat harga komoditas seperti beras, jagung, dan lainnya cenderung memiliki tren harga yang meningkat sebelum masuknya masa panen," jelas Ilman. Ia menambahkan, deflasi pada Februari 2019 ini juga tidak membahayakan wirausahawan karena angkanya yang relatif kecil dan secara tahunan (year on year/yoy), angka inflasi masih 2,58 persen.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan deflasi akan terjadi pada Februari ini, berdasarkan hasil survei institusinya di 46 kantor perwakilan. Dalam hitungannya, deflasi akan mencapai 0,07% secara bulanan (month to month). "Berdasarkan survei pemantauan harga, kami perkirakan Februari ini akan terjadi deflasi sebesar 0,07% secara bulanan. Inflasi tahunan perkiraan kami sampai minggu ketiga 2,58%," kata dia akhir pekan kemarin.

Menurutnya, capaian deflasi tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi pada Januari sebesar 0,32%. Hal ini ditopang oleh terkendalinya semua harga. Pada harga pangan, deflasi terjadi pada cabai merah sebesar 0,07%, daging ayam ras dan bawang merah masing-masing 0,06%, telur ayam ras 0, 05%, dan cabai rawit 0,02%. Sementara, harga bensin juga terjadi deflasi 0,07%, khususnya untuk bahan bakar non subsidi. "Sebab harga minyak dunia turun," ujarnya.

Ke depan, ia memperkirakan inflasi inti akan tetap rendah lantaran kenaikan permintaan di dalam negeri masih bisa dipenuhi. Selain itu, agregat suplai dan penawaran agregat masih akan lebih tinggi dari permintaan agregat sehingga output gap masih negatif. Oleh karena itu, Perry tidak melihat peluang tekanan inflasi inti dari sisi permintaan.

Tidak hanya itu, inflasi dari luar negeri, baik karena rupiah dan inflasi yang bermuatan produk impor tetap rendah. Hal ini turut mendukung terjaganya inflasi inti tetap rendah. "Jadi mengonfirmasi bahwa inflasi akhir tahun akan lebih rendah dari 3,5%," ujarnya. Adapun, pemerintah dan BI telah menargetkan inflasi tahun ini berada di rentang 2,5-4,5%, sama dengan tahun lalu. Pada 2018, inflasi mampu mencapai target meskipun di tengah gejolak nilai tukar rupiah.

Tahun depan, target inflasi diharapkan bisa lebih rendah yaitu 2-4%. Namun, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto meminta pemerintah terus memperhatikan komponen volatile food ke depan. Alasannya, harga beras, telur ayam ras, dan daging ayam ras, serta produk pertanian lain sangat tergantung pada banyak faktor yang tidak terduga.

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…