WIKA Jajaki Peluang Proyek Infrastruktur Di Papua Nugini

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya Karya (WIKA) menjajaki berbagai peluang proyek pembangunan infrastruktur untuk melebarkan bisnisnya di Papua Nugini (PNG), kata Kuasa Usaha Sementara RI di Papua Nugini Allen Simarmata.

Keterangan tertulis dari KBRI Port Moresby yang diterima di Jakarta, Kamis (21/2), menyebutkan bahwa Alen Simarmata menyampaikan hal itu ketika mendampingi Tim PT WIKA dari Jakarta yang dipimpin Duta Besar Diar Nurbintoro pada pertemuan dengan Wakil Sekjen Badan Perencanaan Pembangunan PNG, Sekjen Departemen Luar Negeri PNG, dan Otoritas investasi PNG di Port Moresby pada Senin (18/2).

Pada pertemuan itu Tim WIKA diwakili oleh Abdurrahman, Senior marketing PT WIKA dan beberapa staf. Dalam kesempatan itu, dibahas peluang keikutsertaan PT WIKA dalam sejumlah proyek infrastruktur dan konstruksi di PNG. "Kami dorong terus keterlibatan perusahaan Indonesia pada pembangunan infrastruktur di PNG, seperti pembangunan medical center, upgrading airport dan pelabuhan serta pembangunan jalan," kata Allen Simarmata.

Dia menyebutkan bahwa PNG sedang dalam tahap program pembangunan jangka menengah kedua dan sedang giatnya melakukan pembangunan insfrastruktur, yakni suatu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh PT WIKA. "Minggu lalu pada saat kunjungan PM PNG Peter Oneil di Vanimo telah disampaikan sejumlah proyek pemerintah, seperti perluasan bandara, pembangunan pasar dan perbaikan pos perbatasan. Ini yang kita jajaki agar perusahaan konstruksi kita dapat berperan," jelasnya.

Sementara itu Ketua Delegasi Indonesia ke PNG Dubes Diar Nurbintoro menyampaikan bahwa respon positif dari pemerintah PNG perlu segera ditindaklanjuti. Pengalaman WIKA mengerjakan proyek infrastruktur di luar negeri menjadi pertimbangan positif untuk WIKA berperan. "Tidak semata ke instansi pemerintah di PNG, ke perusahaan nasional setempat dan multi nasional juga kita kenalkan WIKA guna dapat bermitra. Karena kita ketahui, Di PNG banyak perusahaan internasional pertambangan dan mineral, seperti Exxon, Total, PNG LNG dengan sejumlah proyek konstruksi yang bisa bermitra dengan WIKA," ujar Dubes Diar.

Selain kunjungan ke Port Moresby, Tim Kemlu dan WIKA juga berkunjung ke Honiara guna menjajaki peluang bisnis konstruksi dan infrastruktur di Kepulauan Solomon. PT WIKA memiliki pengalaman panjang dan kerja sama di luar negeri dalam pembangunan infrastruktur, seperti di Timor Leste, Aljazair, Niger, Malaysia, Filipina dan Myanmar. BUMN ini pada 2011 juga telah menjadi subkontraktor untuk pembangunan jalan di Kundiawa, PNG.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…