Tarif Tol Trans Jawa Bakal Turun - Mempertimbangkan Kontrak dan Investasi

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan penurunan tarif tol Trans-Jawa mempertimbangkan kontrak dan iklim investasi. "Karena saya sebagai regulator harus melindungi konsumen. Tapi harus juga memperhatikan investor, menjaga investasi," kata Basuki seperti dikutip Antara, kemarin.

Menurut Basuki, skema penurunan tol melalui subsidi dari pemerintah akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Basuki menyampaikan, melalui subsidi, pemerintah perlu merogoh kocek Rp380 miliar pada 2019 dan Rp220 miliar pada 2020. "Pasti membebani APBN. Karena kalau mau diturunkan harus subsidi. Terlalu banyak subsidi juga akan menimbulkan distorsi," ungkapnya.

Untuk itu, pemerintah tengah mengkaji beberapa untuk mengantisipasi tarif tol Trans Jawa yang dianggap mahal. "Untuk itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diminta untuk mengkaji dan beliau membuka opsi pemasaran. Misalnya kalau tarif Rp10.000 hanya lima mobil yang masuk, kan sama saja dengan Rp5.000 tapi 10 mobil yang masuk," ungkapnya.

Menurut Basuki, pembangunan jalan tol di berbagai daerah pasti mengalami transisi. "Dulu tol JORR itu juga sepi waktu baru dibangun. Sekarang itu macet. Memang butuh transisi," pungkasnya. Disamping itu, pemerintah mengaku khawatir Tol Trans Jawa yang saat ini diklaim mahal dan membuat pengusaha logistik kabur, justru nantinya akan semacet Tol Cikampek. Deputi I Kantor Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo mengklaim tren okupansi Tol Trans Jawa terus mengalami peningkatan meski ia tidak merinci besaran kenaikannya.

"Ada isu Trans Jawa kemahalan sehingga membuat sopir truk keluar dan katanya jadi sepi. Tapi data kami menunjukkan okupansi Tol Trans Jawa meningkat sehingga implikasinya Jalur Pantura menurun (kepadatannya)," katanya Menurut Darmawan, pemerintah tidak menutup telinga atas keluhan yang disampaikan kalangan pengusaha mengenai tarif yang dinilai kemahalan.

Pemerintah akan mengkaji ulang tarif tol Trans Jawa. Namun, ia menilai besaran tarif tol Trans Jawa yang baru beroperasi tidak bisa disamakan dengan tol di ruas lain, bahkan di negara lain. Pasalnya, biaya pembangunan tol baru belum sepenuhnya rampung sehingga badan usaha membutuhkan pendanaan dari operasional tol. "Saya tidak tahu referensinya dari mana soal tol di Malaysia lebih murah. Jangan-jangan seperti Tol Jagorawi yang sudah lama (dibangun). Tiap ruas tol kan tarifnya beda," katanya.

Darmawan menyebut dibukanya tol Trans Jawa pastinya telah menciptakan titik ekonomi baru. "Dengan tren okupansi yang meningkat, kekhawatiran kami justru jangan-jangan lima tahun lagi sudah macet dan butuh susun seperti di Cikampek," katanya.

Disisi lain, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan jalan tol merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi karena membantu kelancaran distribusi barang dan jasa. "Saya melihat jalan tol sebagai sumber pertumbuhan ekonomi karena dengan adanya jalan tol, kan kelancaran transportasi menjadi lebih baik, biaya logistik bisa turun," ujar Bambang.

Menurut Bambang, untuk memperlancar arus barang, tidak bisa hanya bergantung pada jalan arteri. Jalan arteri sendiri rawan rusak karena dilewati truk-truk besar, yang kemudian menimbulkan biaya yang lebih besar bagi pemerintah untuk pemeliharaan jalan tersebut karena pemakaian yang di luar batas. "Jadi jalan tol itu sebenarnya untuk kelancaran orang dan barang sehingga nantinya biaya logistik turun, aktivitas ekonomi akan muncul dengan sendirinya," kata Bambang.

Sementara itu, terkait masih mahalnya tarif tol terutama Tol Trans-Jawa, ia menilai diperlukan adanya perhitungan bersama antara operator jalan tol dan pengguna jalan, terutama armada truk, sehingga tarif yang diberikan tidak terlalu memberatkan salah satu pihak. “Jadi ya paling penting nanti tinggal hitung-hitungan lah antara operator tolnya dengan "potential user"-nya. Berapa harganya yang bisa atau mungkin ada harga khusus yang bisa diberikan kepada angkutan truk. Karena jalan tol itu dibikin sebetulnya untuk memudahkan angkutan barang," ujar Bambang.

BERITA TERKAIT

Konten Kreator Diminta Tingkatkan Daya Tarik Budaya Lokal

Konten Kreator Diminta Tingkatkan Daya Tarik Budaya Lokal NERACA Magetan - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4%

  Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4% NERACA Jakarta - PT Barito Renewables Tbk (BREN)…

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Konten Kreator Diminta Tingkatkan Daya Tarik Budaya Lokal

Konten Kreator Diminta Tingkatkan Daya Tarik Budaya Lokal NERACA Magetan - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4%

  Ditopang Kenaikan Kapasitas Listrik Geothermal, Pendapatan BREN di 2023 Naik 4,4% NERACA Jakarta - PT Barito Renewables Tbk (BREN)…

Wujudkan Pendidikan Tinggi untuk Semua, Pemerintah Siapkan Pinjaman Lunak

    NERACA Jakarta – Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi.…