Terbitkan Indeks IDX80 - BEI Terapkan Free Float di LQ45 dan IDX30

NERACA

Jakarta – Setelah menerbitkan Indeks IDX80, yaitu indeks atas harga 80 saham perusahaan tercatat yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik dan diklaim telah memenuhi free float saham. Berikutnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai tahapan awal atas penerapan free float pada bobot penghitungan Indeks LQ45 dan IDX30.

BEI Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, pada tahap ini jumlah saham bukan free float yang tidak dihitung sebagai bobot adalah 30%, sehingga jumlah saham yang dihitung sebagai bobot adalah jumlah saham free float ditambah dengan 70% dari jumlah saham bukan free float. Nantinya, BEI secara bertahap akan mengurangi jumlah saham bukan free float dari bobot penghitungan Indeks LQ45 dan IDX30 hingga akhirnya hanya menggunakan jumlah saham free float sebagai bobot penghitungan pada 1 Agustus 2019.

Pada setiap penyesuaian bobot, BEI akan melakukan pengumuman 5 hari bursa sebelum efektif. Maka dengan demikian, nantinya di masa mendatang diharapkan indeks IDX80 ini dapat digunakan sebagai landasan acuan bagi produk-produk pasar modal, seperti reksa dana, ETF, serta produk-produk derivatif lainnya. Selain itu pula, para investor pun dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Direktur BEI, Hasan Fawzi pernah bilang, bila pada penerapan tahap pertama di 1 Februari 2019 bobot free float hanya akan dimasukkan sebanyak 30%, sisanya bobot masih dilihat berdasarkan kapitalisasi pasar. Kemudian, tahap kedua dilaksanakan pada pertengahan tahun bobot free float baru akan dimasukkan sekitar 60% sampai 70%. Lalu, pada tahap ketiga baru akan 100%.

Asal tahu saja, hadirnya Indeks IDX80 diharapkan dapat menjadi alternatif acuan bagi para investor dan manajer investasi dalam melakukan investasi. Proses seleksi IDX80 diawali dengan penentuan saham-saham semesta (universe), yaitu memilih 150 saham dari seluruh saham tercatat berdasarkan total nilai transaksi di pasar regular selama 12 bulan terakhir. Dari 150 saham tersebut dipilih 80 saham konstituen Indeks IDX80 dengan mempertimbangkan faktor likuiditas, yaitu nilai dan frekuensi transaksi di pasar reguler, jumlah hari transaksi di pasar reguler dan kapitalisasi pasar saham free float.

Selain itu, BEI juga memperhatikan faktor-faktor fundamental yang mencakup kinerja keuangan, kepatuhan, dan lain-lain. Metode penghitungan Indeks IDX80 menggunakan metode Capped Free-Float Adjusted Market Capitalization Weighting. Indeks ini menggunakan kapitaliasi pasar free float sebagai bobot dengan mengenakan pembatasan bobot (capping) suatu saham dalam indeks paling tinggi adalah 9% pada saat evaluasi. BEI menetapkan tanggal dasar untuk Indeks IDX80 pada 30 Januari 2012 dengan nilai dasar 100.

BEI akan melakukan 2 jenis evaluasi berkala atas Indeks IDX80, yaitu evaluasi mayor yang mencakup evaluasi atas konstituen dan penyesuaian kembali bobot saham dalam indeks. Selanjutnya adalah evaluasi minor yang hanya mencakup penyesuaian kembali bobot saham dalam indeks. Evaluasi mayor atas Indeks IDX80 akan dilakukan setiap akhir bulan Januari dan selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama di bulan Februari. Evaluasi minor untuk indeks tersebut dilakukan setiap akhir bulan Juli dan selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama di bulan Agustus.

 

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…