Danai Bisnis Anak Usaha - Merdeka Copper Beri Pinjaman US$ 100 Juta

NERACA

Jakarta –PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meningkatkan nilai fasilitas pinjaman dari US$ 75 juta menjadi US$ 100 juta. Sekretaris Perusahaan MDKA, Adi Adriansyah Sjoekri dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyatakan, tambahan pinjaman ini akan memberikan dampak positif bagi operasional perseroan berupa produktivitas di masa yang akan datang.”Tapi pinjaman ini akan meningkatkan kewajiban perseroan,”ujarnya.

Jelasnya, fasilitas pinjaman BSI kepada MDKA merupakan transaksi afiliasi, karena 99,89% saham BSI dikuasai oleh MDKA jika mengacu pada peraturan No IX.E.1. Selain itu, karena nilai pinjaman setara 34,28% dari nilai ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan tertanggal 30 Juni 2018 sebesar US$ 291,67 juta, maka transaksi ini tergolong material.

Sebagai informasi,  PT Merdeka Copper Gold Tbk terus melakukan eksplorasi dan pembangunan area tambang Oksida Tujuh Bukit dan Wetar. Pembangunan dan rencana ekspansi untuk wilayah proyek Oksida Tujuh Bukit meliputi pembuatan sirkuit pabrik persiapan bijih atau ore preparation plant, perluasan seluruh tempat pelindian tumpukan bahan tambang atau heap leach pad dari berkapasitas 36 juta ton menjadi 56 juta ton, serta debottlenecking atau pelebaran sumbatan aliran produksi pabrik.

MDKA menyebut, pekerjaan Oksida Tujuh Bukit telah rampung. Kapasitas produksi emas dan perak 4 juta ton per tahun akan meningkat menjadi maksimum 8 juta ton per tahun. Adapun modal yang dibutuhkan diperkirakan US$ 41 juta dan akan menghasilkan penambahan 37% emas dan 95% perak selama umur tambang, yaitu 9 tahun dan berakhir pada kuartal pertama 2025. Merdeka Copper pun memulai proyek tambang bawah tanah emas tembaga Porfiri Tujuh Bukit. PT Machamon Mining Services akan menangani proyek Porfiri Tujuh Bukit, terkait pembangunan terowongan eksplorasi hingga titik 493 meter (dari total 1.990 meter).

Terowongan tersebut diperkirakan akan selesai pada kuartal-III 2019, bergantung pada kondisi tanah. Pada tahap peertama rencanannya akan dilakukan pengeboran 50.000 meter. Perkiraan saat ini, hasil pengeboran ini mengandung perolehan kasar tembaga pada kisaran 89%-94%, perolehan emas pada kisaran 79%-85% dan perolehan molibdenum pada kisaran 66%-89%.

Sedangkan untuk Wetar, melalui Merdeka Mining Service akan dilakukan eksplorasi disekitar tambang Partolang (kedalaman 4.000 m-5.000 m) dan Baramanu (800 m) untuk mengevaluasi potensi emas-perak dan badan-badan sulfida kecil. Untuk saat ini, MDKA tengah mengurus izin penerbangan akhir untuk survei elektromagnetis dan magnetis melalui udara yang menargetkan mineralisasi sulfida masif volkanogenik. Area survei mencakup area seluas 111 kilometer persegi serta menjadi program geofisika udara pertama yang dilakukan oleh MDKA.

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…