Presiden Apresiasi Kemandirian Ibu-Ibu Nasabah PNM Mekaar

Presiden Apresiasi Kemandirian Ibu-Ibu Nasabah PNM Mekaar

NERACA 

Bogor - Pada hari Minggu (2/12), Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Kelurahan Bantarjati, Kota Bogor untuk meninjau realisasi program 'BUMN Hadir Untuk Negeri: Sambung Listrik Gratis Bagi Keluarga Tidak Mampu' dan berdialog dengan kelompok nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dikelola oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Di Bantarjati, Presiden Jokowi dan Menteri Rini berdialog dengan 150 nasabah Mekaar dan 50 Account Officer (AO) PNM. Pada kesempatan tersebut, PNM bersinergi dengan Bank BRI turut menyalurkan bantuan usaha berupa gerobak dagang, etalase, lemari plastik, cooler box, dan sepeda, dengan total keseluruhan bantuan sekitar 150 unit.

Turut hadir pula dalam kegiatan ini, Jajaran Eselon I Kementerian BUMN, Direktur Utama PT PNM (Persero) Arief Mulyadi dan 34 Direktur Utama BUMN lainnya.

Di Bantarjati, nasabah PNM Mekaar ada sebanyak 159 orang yang terbagi menjadi 12 kelompok. Profil usaha para nasabah Mekaar di kelurahan ini meliputi jasa dekorasi, jasa jahit, jasa urut, jasa bahan bangunan, jasa gas, jasa hasil ternak, makanan dan minuman, pakan ternak, jual pulsa, laundry hingga sembako.

"Ini program Mekaar dari PNM sudah dimulai sejak akhir tahun 2015. Sekarang sudah memiliki nasabah 3,9 juta di seluruh Indonesia," ujar Presiden.

Lebih dari 150 nasabah PNM Mekaar yang telah menerima pembiayaan rata-rata lebih dari satu tahun, berinteraksi langsung dengan Presiden dan menceritakan perihal usaha yang mereka geluti. Presiden pun mengapresiasi para ibu-ibu nasabah ini yang ia nilai lebih disiplin, dipercaya, jujur, dan telaten dalam mengurus keuangan."Kenapa yang banyak diberikan adalah ibu-ibu? Karena ibu-ibu ini lebih disiplin, lebih bisa dipercaya, lebih jujur, lebih telaten untuk masalah keuangan," ungkap Presiden. 

Program Mekaar sendiri dikhususkan untuk menyasar kepada kelompok-kelompok usaha mikro dan usaha kecil dengan memberikan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok. 

Tak hanya modal, para ibu-ibu prasejahtera secara berkelompok juga mendapat binaan dalam membuka dan mengembangkan usaha mereka. Pembinaan dilakukan melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) yang dilaksanakan sekali dalam setiap minggu."Tadi sudah disampaikan ada usaha nasi uduk, gorengan, pisang goreng, bubur, pisang keju, singkong, keripik, semuanya. Yang mikro-mikro seperti ini yang kita sasar dari program Mekaar ini," kata Presiden.

Melalui program Mekaar, masyarakat dapat memperoleh pembiayaan tanpa jaminan sebesar Rp2 juta hingga Rp5 juta yang diberikan secara bertahap. Terkait hal itu, Presiden berharap agar jumlah pembiayaan tersebut dapat ditingkatkan ke depannya.

"Saya melihat tadi ada ibu-ibu yang ingin tidak hanya mendapat Rp2 juta atau Rp1 juta, tetapi ada yang ingin mendapat Rp5 juta atau Rp10 juta. Ini memerlukan sebuah modal yang lebih sehingga pemerintah memang harus turun tangan ikut mengatasi ini, yaitu menyuntikkan lagi modal ke PNM, sehingga PNM pun dapat meningkatkan dan memperluas pembiayaannya untuk Ibu-Ibu," ucap Presiden.

Menurut Presiden, program-program serupa ini sangat penting untuk kemandirian usaha-usaha mikro dan kecil. Selain itu, program ini juga dapat berperan untuk mengurangi ketimpangan di masyarakat."Kalau memang perlu banyak ya kita tambah (jumlah pembiayaan). Ini penting sekali untuk kemandirian usaha-usaha kecil, mikro, dan supermikro. Yang paling penting dalam rangka (mengurangi) ketimpangan," tutur Presiden.

"Kemarin saya sudah perintahkan ke Bu Menteri BUMN dan Pak Dirut PNM, ini akan kita kembangkan besar-besaran di seluruh Tanah Air," lanjut Presiden.

Sementara, Menteri Rini mengatakan, program Mekaar PNM merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah bagi masyarakat kecil dalam rangka meningkatkan kualitas hidup."Tak hanya itu, program ini juga merupakan upaya pemerintah dalam membantu keluarga prasejahtera yang ada di seluruh provinsi Indonesia," kata Rini.

Dia juga mendorong penerima modal usaha untuk menyisihkan keuntungan mereka dengan cara menabung. Dengan demikian kelompok ibu-ibu prasejahtera yang tadinya belum masuk financial inclusive tersebut sudah menjadi bagian dari perbankan seperti diharapkan pemerintah."Saya mengingatkan kepada ibu-ibu nasabah Mekaar untuk pandai menabung serta memanfaatkannya untuk menopang perekonomian keluarga," ujar Rini.

PNM Mekaar adalah layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan prasejahtera dengan mendidik dan menanamkan mental usaha jujur, disiplin, kerja keras, berjiwa kekeluargaan dan gotong royong, serta membangun budaya menabung.

Saat ini nasabah PNM Mekaar telah mencapai 3,938,000 orang dengan didukung 1.770 kantor cabang yang melayani di 4.006 Kecamatan, 252 Kabupaten/Kotamadya dan 30 Provinsi di Indonesia. Di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, nasabah PNM telah mencapai 136,623 orang yang terbagi menjadi 8330 kelompok.

Non Performance Loan (NPL) Mekaar secara Nasional berada di angka 0,11 persen, ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan yang dilakukan kepada para nasabah telah berhasil menciptakan komitmen pengembalian pinjaman yang tinggi pada tiap nasabah. 

Torehan positif tersebut tak terlepas dari kerja keras insan PNM Mekaar yang memiliki peranan penting dalam memberikan pendampingan untuk mensejahterakan perempuan prasejahtera. Mereka merupakan tenaga kerja terlatih yang menjadi Agent Development dan Agen Bisnis BUMN.

Saat ini insan PNM Mekaar terbagi dalam beberapa fungsi. Adapun pada posisi Account Officer sebanyak 17,022 karyawan, Finance Administration Officer sebanyak 1,714 karyawan, Senior Account Officer sebanyak 2,306 karyawan, Kepala Cabang sebanyak 1,877 karyawan, Area Manajer sebanyak 273 karyawan, Pengawas sebanyak 259 karyawan, Regional Manajer sebanyak 43 karyawan dan Koordinator Pengawas berjumlah 41 karyawan. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…