Ekspansi Bisnis Tambang Emas - Renuka Coalindo Gelar Rights Issue di 2019

NERACA

Jakarta –Perkuat struktur permodalan, PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) berencana menggelar rights issue atau penawaran umum terbatas (PUT) I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Dimana aksi korporasi tersebut ditargetkan dilakukan awal Februari 2019 mendatang.

Direktur Renuka Coalindo, Irwan Darmawan mengatakan, Wilton Resources Holdings Pte (WRH) akan bertindak sebagai stand buy buyer dari aksi korporasi ini jika pemegang saham publik tak menyerap seluruh saham yang diterbitkan perusahaan dengan skema non tunai (inbreng).”Inikan transaksi inbreng dan tidak ada cash, kalau pemegang saham publik meng-exercise rightnya itu semuanya akan digunakan untuk modal kerja,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Nantinya, WRH akan membeli sebanyak-banyak 15,06 miliar saham dengan harga yang sama jika publik tak melaksanakan haknya untuk menyerap saham ini. NIlai transaksinya diperkirakan akan bernilai sebesar Rp 3,76 triliun yang bersifat non tunai dengan menggunakan saham PT Wilton Investment.

Perusahaan akan menerbitkan 18,82 miliar saham baru. Rencananya saham ini akan dilepas kepada pemegang sahamnya dengan harga pelaksanaan Rp 250/saham, artinya perusahaan akan mendapatkan harga senilai Rp 4,7 triliun. Jika publik melaksanakan haknya, maka perusahaan akan menggunakan seluruh dana yang diperolehnya dari aksi ini sebesar 80% mengambil alih saham Wilton Investment dan sisanya akan digunakan untuk pembayaraan gaji karyawan dan tunjangan serta biaya operasional.

Tahun depan, lanjut Irwan, perseroan mulai meninggalkan bisnis batu bara dan beralih pada bisnis pertambangan mineral yang berfokus pada komoditas emas. Perseroan menargetkan produksi emas yang dikerjakan di Ciemas Gold Project, Jawa Barat itu bisa mulai beroperasi pada Juni 2019. Tambang tersebut memiliki cadangan sebesar 26 ton gold content dan ditargetkan bisa memproduksi 185.000 troy ounce per tahun. "Tahun depan hanya satu semester (produksi), jadi targetnya dapat setengahnya," kata Irwan.

Di kuartal dua tahun ini, perseroan membukukan kerugian senilai US$ 58.545 (Rp 848,90 juta, kurs Rp 14.500/US$). Jumlah kerugian tersebut naik dari rugi di periode yang sama di tahun sebelumnya dengan kerugian sebesar US$ 57.846 (836,76 juta). Pada periode April hingga Juni 2018 ini perusahaan sudah berhasil mengantongi pendapatan senilai US$5.000 (Rp 72,50 juta). Sementara dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu perusahaan tak berhasil mengantongi sepeserpun pendapatan.

Sebelumnya, perusahaan menyebutkan tengah menunggu izin usaha pertambangan operasi produksi khusus (IUP OPK) yang ditargetkan bisa diperoleh akhir tahun. Setelah ijin diperoleh, perusahaan akan melakukan ekspor kepada pembeli utama dari batu bara yang diproduksi perseroan, yakni Grup Shree Renuka Sugars Limited, India. Tahun lalu, perusahaan fokus dalam bisnis perdagangan batu bara setelah melakukan penjualan terhadap dua asetnya di Jambi Prima Coal dan Surya Global Makmur.

 

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…