Mesin Taiwan Diminati Industri Manufaktur Indonesia

 

 

NERACA

 

Jakarta - Mesin buatan Taiwan cukup diminati oleh manufaktur yang memasok peralatan untuk produksi komponen otomotif di Indonesia. Alasannya, selain harga yang relatif murah, kualitasnya pun tidak kalah dari mesin-mesin eropa. Hal itu diakui oleh Djunaidi Widjaja selaku CEO PT Timur Lautan Sukses. Djunaidi menyampaikan bahwa 80 persen konsumen manufaktur miliknya adalah otomotif. Dan untuk memenuhi kebutuhan mereka, PT Timur Lautan Sukses menggunakan mesin-mesin dari Taiwan.

Ia menjelaskan, hasil produksi mesin-mesin Taiwan dapat diterima oleh konsumen, dan kondisi mesin pun tidak berubah sejak didatangkan 10 tahun yang lalu. “Dibandingkan mesin Jerman, mesin Taiwan tentunya jauh lebih murah. Selain itu tingkat presisinya pun mencapai skala 10 mikron sampai 20 mikron,” kata dia, seperti dikutip dalam keterangannya, Selasa (6/11).

PT Timur Lautan Sukses mulai mengembangkan produk-produknya sejak 10 tahun lalu, berawal dari garasi rumah milik keluarga Djunaidi di Kebayoran Lama. Saat ini, mereka telah menghasilkan berbagai macam peralatan pendukung untuk produksi komponen-komponen otomotif. Baik motor, maupun mobil. “Misalnya camshaft. Setiap mesin otomotif pasti memiliki camshaft. Kami adalah satu-satunya manufaktur di Indonesia yang memiliki diamond wheel dan CBN (cubic boron nitrate) untuk memproduksi camshaft,” imbuh Djunaidi.

Meskipun diproduksi menggunakan mesin buatan Taiwan, produk-produk PT Timur Lautan Sukses ternyata berhasil masuk ke pasar China. “Kebetulan dealer BMW dan Audi di China ada yang mengenal produk diamond wheels milik kami, yaitu KEBLA. Biasanya mereka import dari Jerman, tapi karena harganya mahal akhirnya mereka beralih menggunakan produk kami,” ujar Djunaidi. Selain BMW dan Audi di China, produk KEBLA juga telah digunakan untuk memproduksi kampas rem kenamaan Jepang yang masuk ke pasar Indonesia, yaitu Akebono.

 

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…