Tahun 2012 : - Investasi Reksa Dana Kian Menggiurkan

Neraca.Sentimen negatif akibat krisis ekonomi global terhadap Indonesia tidak terlalu besar ke pasar saham. Dengan adanya krisis global dunia negara-negara mengalami penurunan inflasi akibat terjadinya krisis global, tetapi Indonesia tidak begitu terpengaruh terhadap krisis global, pasar modal di Indonesia makin membaik.
 
Neraca. Pada tahun naga ini, merupakan tahun yang penuh dengan kejutan-kejutan yang berasal dari perkembangan ekonomi dalam negeri maupun perkembangan ekonomi global terutama Eropa. Sehingga pada tahun 2012 terlihat bahwa volatilitas harga di pasar modal dan pasar keuangan sangat tinggi.
 
Namun di tengah-tengah volatilitas pasar yang tinggi tersebut, Indonesia muncul sebagai negara yang menjadi incaran investasi dari para investor global. Paling tidak ada beberapa hal yang membuat Indonesia bisa lolos dari pengaruh ketidakpastian ekonomi global dan bahkan menjadi menarik bagi investor.
 
Dengan kondisi yang kondusif ini, akhirnya Indonesia memperoleh kenaikan rating oleh Fitch rating menjadi BBB yang merupakan batas bawah masuk ke dalam zona Investment Grade. Dampak dari kenaikan rating ini adalah bahwa akan semakin banyak investor yang akan tertarik berinvestasi di Indonesia.
 
Salah satu investasi yang membaik pada tahun ini adalah investasi reksa dana, pada tahun 2012 akan memiliki tema investasi yang agak berbeda dengan yang terjadi pada tahun 2011. Pada tahun 2011 terutama pada semester II banyak sekali investor yang mengambil strategi melakukan alokasi investasinya kepada instrumen-instrumen yang relatif berisiko lebih rendah, seperti deposito dan mungkin reksadana pasar uang.
 
Penyebabnya sangat jelas bahwa krisis perekonomian global yang menyebabkan volatilitas yang sangat tinggi menimbulkan kekhawatiran banyak investor untuk berinvestasi.
 
Tahun 2011 yang baru saja berlalu, memang bukan merupakan tahun yang ideal bagi reksa dana dalam sisi return, namun jika dilihat dari jumlah investornya, bisa dikatakan meningkat pesat. Data per akhir 2010 yang menunjukkan jumlah investor reksa dana sebanyak 353.000.
Kemudian naik menjadi 472.000 pada akhir November 2011 atau ada sekitar 326 investor reksa dana yang baru setiap hari sepanjang 2011. Ke depan, diperkirakan tren ini masih akan terus berlanjut. Bagi anda yang berminat menjadi investor reksa dana tentu perlu mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan investasi.
 
Sedangkan pada 2012, tema investasi akan lebih diwarnai dengan pemilihan strategi yang paling tepat. Maksudnya adalah, peluang perbaikan pasar modal sudah mulai terlihat tetapi belum bisa dikatakan bahwa keseluruhan pasar akan membaik. Para investor harus jeli memilih strategi investasi yang akan dilakukan.
 
Pilihan investasi pada reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran berpeluang memberikan return yang baik dengan tingkat risiko yang relatif masih cukup aman. Lebih khusus lagi, reksa dana pendapatan tetap yang memiliki durasi portfolio yang relatif pendek. ”Yang dimaksud dengan durasi portfolio yang pendek adalah portfolio yang berisikan obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu yang pendek misalnya dua tahun atau tiga tahun”. Pilihan lain adalah reksa dana pendapatan tetap yang memiliki porsi tertentu obligasi korporasi.
 
Namun perlu ditanyakan kepada fund manager dari reksa dana tersebut terkait dengan kebijakan investasi, khususnya terkait dengan pemilihan obligasi korporasi yang menjadi aset dasar portfolio.
 
Pilihan lain adalah dengan melakukan investasi pada reksa dana campuran yaitu reksa dana yang membagi portfolio kepada beberapa asset class dan umumnya terdiri dari porsi saham dan porsi obligasi ditambah dengan porsi kecil dalam bentuk instrument pasar uang seperti deposito.
 
Reksa dana campuran ini memiliki fleksibilitas untuk mengatur komposisi portfolio dengan menyesuaikan bobot saham dan bobot obligasi yang lebih tepat pada suatu situasi pasar tertentu. Sebagai contoh, Danareksa memiliki reksa dana Anggrek dan reksa dana Danareksa Syariah berimbang yang tergolong kepada reksa dana campuran tersebut.
 
Baik reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran memiliki tingkat risiko yang relatif cukup rendah sehingga reksa dana ini bisa menjadi pilihan apabila masih khawatir kepada pasar saham. Namun tetap perlu dianalisa strategi investasi fund manager dalam menentukan aset dasar portfolio.
 
Pilihan lain yang berpotensi memberikan imbal hasil yang baik adalah reksa dana saham. Tentu saja belum bisa dikatakan pasar saham sudah pulih 100%, namun beberapa sektor dan industri dapat dilihat memiliki potensi memberikan performance yang baik. Beberapa reksa dana thematic memiliki potensi bisa memberikan return yang menarik. Reksa dana berisikan saham-saham sektor konsumsi dan saham-saham yang terkait sektor konsumsi pendukungnya masih memiliki ruang untuk bisa memberikan hasil yang menarik.
 
Untuk mendapatkan return yang baik dan relatif cukup aman adalah dengan membeli reksa dana yang berisikan saham-saham berkapitalisasi besar (saham-saham bluechip). Umumnya saham bluechip akan bergerak terlebih dahulu apabila pasar saham bergerak bullish.
 
Bagi investor yang memiliki risk tolerance cukup tinggi mungkin bisa mengkaji untuk melihat reksadana yang memiliki asset class saham-saham berkapitalisasi menengah atau juga saham-saham komoditas dan pertambangan. Tentu saja pilihan terakhir ini memiliki risiko lebih besar dibandingkan yang lain, namun memiliki potensi imbal hasil yang lebih baik.
 
Yang terpenting, tempatkan dana investasi Anda dengan imbal hasil (yield) yang lebih tinggi dari nilai inflasi tahunan. Salah satu pilihan adalah reksa dana dengan penempatan (underlying) pada instrumen saham. Namun ingat, risiko reksa dana ini besar. Namun dalam jangka panjang paling menguntungkan.

Bagi Anda dengan profil risiko konservatif atau moderat, bisa memilih reksa dana dengan underlying obligasi dan pasar uang. Saat kondisi pasar saham bergolak, investor pun harus pintar. Alokasi reksa dana saham bisa di-rebalancing ke reksa dana campuran, pendapatan tetap atau terproteksi.

Singkatnya, jual aset alokasi reksa dana saham saat IHSG menurun dan belilah instrumen reksa dana campuran dengan underlying-nya obligasi.
 
Sebagai kesimpulan, tahun 2012 memiliki potensi investasi lebih baik dibandingkan dengan tahun 2011, namun pemilihan strategi portfolio akan menjadi kunci utama untuk mendapatkan imbal hasil yang baik dengan risiko yang terukur. Tidak semua saham atau obligasi yang akan menghasilkan hasil investasi yang baik, jadi investor harus lebih jeli melihat strategi dan tema dari sebuah portfolio. (sahlan)

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…