NERACA
Jakarta--- Pemerintah terus berupaya meningkatkan bantuan social. Hal ini tentu sebagai bagian dari rencana menekan kemiskinan menjadi 8%-10% pada 2014. Adapun program bantuan sosial rumah tangga di Indonesia, termasuk beras subsidi, pembebasan biaya kesehatan, transfer tunai bagi siswa miskin, transfer tunai bersyarat, dan transfer tunai tanpa syarat untuk jangka waktu sementara.
Namun, World Bank mencatatkan, meskipun beberapa program sudah efektif, hasil temuan dalam laporan menunjukkan bahwa secara keseluruhan, bantuan sosial belum memadai untuk melindungi golongan miskin dan rentan. Dalam laporan Bank Dunia, menyebutkan program melindungi Rumah Tangga Miskin dan Rentan di Indonesia belum mencakup jumlah orang yang sesuai. Manfaat belum memadai atau tidak diberikan pada waktu yang tepat, dan sejumlah risiko sama sekali belum tercakup. “"Terlalu banyak golongan miskin yang belum tersentuh program dan kesadaran mengenai adanya program masih rendah," sebut kajian Bank Dunia.
Menurut World Bank, untuk menciptakan sistem yang baik, maka perlu menjangkau penduduk dalam jumlah yang lebih banyak serta menambah program untuk meminimalisir risiko yang dihadapai keluarga miskin. "Ini juga berarti pengeluaran yang lebih banyak. Indonesia menghabiskan dana lebih sedikit untuk bantuan sosial dibandingkan negara lain di Asia Timur atau dengan negara berkembang lainnya. Namun, Indonesia memiliki kapasitas dan sumber daya untuk menciptakan sistem jaring pengaman yang lengkap," jelasnya.
Agar dapat berfungsi paling baik, bantuan sosial perlu diterima oleh rumah tangga yang paling memerlukannya. Upaya menjangkau rumah tangga yang tepat disebut penargetan, dan ini menjadi fokus dari laporan Penargetan Rumah Tangga Miskin dan Rentan di Indonesia. Selain itu, laporan tersebut mengungkapkan, banyak rumah tangga miskin sudah menerima bantuan sosial. **cahyo
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…
NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…
NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…
NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…