Go-Jek Gandeng Mitra Disabilitas - Ketika Disabilitas Diberikan Akses Bukan Keraguan

Stigma negatif mereka kaum disabilitas yang selalu menyusahkan orang dan tidak mandiri, menjadi momok yang selalu merugikan kaum disabilitas. Alhasil, tidak keberpihakan masyarakat dan juga perusahaan swasta untuk merangkul disabilitas rendah, sehingga membuat kondisi tersebut jauh dari upaya untuk memberdayakan dan membangun kemandirian untuk ekonomi.

Berangkat dari upaya untuk membangun kemandirian dan pemberdayaan ekonomi kaum disabilitas, perusahaan transportasi jasa online Go-Jek memberikan akses luas kepada mitranya, khususnya disabilitas untuk bergabung tanpa perlakuan diskriminasi. Sebut saja, Sumadi salah satu bukti nyata yang merupakan mitra Go-jek. Bukan sekadar mengembangkan karir, difabel asal Jepara, Jawa Tengah, itu bahkan mampu mewujudkan mimpi punya rumah sendiri sejak bergabung dengan Go-Massage, salah satu layanan dari GO-JEK.

Sumadi menjadi mitra Go- Massage sejak 2015. Saat itu dia sedang cukup aktif menawarkan jasanya melalui media sosial.”Walaupun seorang tunanetra, bukan berarti saya tidak bisa melakukan hal yang berarti bagi orang terdekat saya, atau bukan berarti saya tidak dapat bersosialisasi dengan banyak orang. Karena tunanetra bukanlah akhir dari segalanya,” ucap Sumadi di Jakarta, kemarin.

Katanya, Sebagai penyandang disabilitas tidak perlu diberi rasa iba dan jangan dipandang sebelah mata. Sebaliknya, hanya butuh peluang yang sama. Melalui teknologi seperti Go-Massagelah hal itu bisa diwujudkan. Dirinyaa berprinsip bahwa keterbatasan tidak boleh membatasi keadaannya.”Terus terang kalau saya melihat teman disabilitas yang ingin dikasihani, terus terang saya nggak suka. Karena sikap mereka yang seperti itu yang membuat orang jadi ragu. Sebenarnya apapun pekerjaan bisa, asal ada kemauan,” tegasnya.

Sejak bergabung Go-Massage, dia secara rata-rata tiga order di setiap harinya dengan rata-rata orderan itu, Sumadi sudah mampu menyisihkan sebagian penghasilan untuk menyicil rumah dengan cara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Cileungsi, Jawa Barat. Penghasilannya selama bergabung di Go-Massage setelah dipotong untuk cicilan KPR itu, menurutnya, sudah bisa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Berbekal semangat dan cita-cita, Sumadi belajar pijat di panti pijat Dinas Sosial DKI Jakarta. ”Sejak saat itu saya mulai menekuni pijat memijat,” ujar Sumadi 

Sumadi berharap masyarakat bisa mengubah persepsi terhadap disabilitas. Dia ingin batasan antara disabilitas dan non disabilitas bisa dikikis menjadi kepercayaan bukan keraguan.”Hingga saat ini saya bertahan. Tapi saya paham, belum semua bisa melihat kami mampu. Kita memang minoritas tapi kita ada. Jadi semoga rasa kasihan itu tidak membatasi rezeki kami. Kalau ragu, silakan dicoba karena saya juga melewati banyak pelatihan,” tuturnya. 

Tapi percayalah, menurut dia, difabel juga berusaha untuk masa depan lebih baik. ”Prinsip saya, kalau saya mau berusaha, pasti Allah kasih rezeki. Saya bisa sekolahin anak saya, kuliah. Hidup ini tantangan, kita harus menghadapi apapun itu,” tukasnya.

Kembangkan Wirausaha

Kepedulian Go-Jek merangkul kaum disabilitas sebagai mitra merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Sebagai perusahaan starup lokal, memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat luas terus dilakukan perseroan lewat kegiatan corporate social responsibility (CSR). Belum lama ini, Go-Jek memberikan pelatihan wirausaha di Oemah Daun Cafe dan Resto, Purwokerto. Kegiatan yang diselenggarakan bersama Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) dan Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Satria Banyumas bertujuan membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Purwokerto supaya bisa meningkatkan skala bisnisnya usaha dan memperluas pasar mereka melalui teknologi.

Delly Nugraha, SVP Central Region GO-JEK mengatakan,  sejak Go-Jek hadir di Purwokerto tahun 2017, perseroan berkomitmen meningkatkan perekonomian di Purwokerto. “Komitmen ini kami wujudkan melalui akses bagi para pekerja sektor informal dan UMKM untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan perluasan pasar. Melalui program Go-Jek Wirausaha, kami memperkuat komitmen tersebut dengan memberikan pelatihan, bukan hanya bagi para UMKM namun juga para calon wirausaha mandiri agar mereka bisa lebih maju lagi,”jelasnya.

Disampaikannya, Go-Jek Wirausaha adalah program pelatihan berbisnis yang diberikan oleh Go-Jek kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka. Dimulai pada tahun ini, Purwokerto menjadi kota ketiga diselenggarakannya program ini yaitu setelah Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan. Dengan pelatihan di Purwokerto ini, maka sudah terdapat hampir 400 pelaku UMKM se-Indonesia yang sudah mengikuti program GO-JEK Wirausaha sehingga menjadi #WirausahaNaikKelas.

Materi yang diajarkan di Go-Jek Wirausaha mulai dari perencanaan bisnis hingga mengelola keuangan yang baik sebagai fundamental membangun bisnis. “Mereka yang ingin memulai usaha banyak terkendala dengan berbagai macam halangan, terutama mentalitas dan kemampuan dasar berbisnis. Oleh karena itu disini mereka akan belajar untuk berani dan cerdas dalam memulai bisnis.” tambah Delly.

Selain belajar bersama tentang kemampuan fundamental dalam berbisnis, peserta pelatihan yang sudah memiliki bisnis dapat langsung mendaftarkan usahanya ke dalam platform Go-Food dan Go-Pay. Hal ini agar para pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…

BERITA LAINNYA DI CSR

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…