Jasa Raharja Targetkan Laba Rp1,6 triliun

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Jasa Raharja (Persero) menargetkan perolehan laba 2018 sebesar Rp1,6 triliun. Angka tersebut turun Rp800 miliar dibandingkan dengan laba tahun 2017 yang mencapai Rp2,4 triliun. Menurut Direktur Utama PT Jasa Raharja Budi Rahardjo, turunnya target laba tersebut disebabkan karena naiknya besaran nilai santunan korban kecelakaan dari Rp25 juta menjadi Rp50 juta.

Budi mengatakan kenaikan besaran santunan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 15 dan 16 tahun 2017. "Jadi memang Bu Menteri Keuangan melihat bahwa keuangan Jasa Raharja cukup baik sehingga ketika biaya santunan dinaikkan sampai 100 persen, keuangan Jasa Raharja akan tetap baik. Kita mementingkan layanan, jadi kalau laba kita turun maka itu tidak masalah yang penting adalah benefit kepada masyarakat," ungkap Budi dalam media gathering di Jakarta, Rabu (17/10).

Terkait dengan santunan, hingga September 2018 Jasa Raharja sudah memberikan santunan sebesar Rp1,8 triliun. "Total pembayaran santunan Rp1,8 triliun atau mengalami peningkatan 41 persen karena pada 1 Juni 2017 ditetapkan oleh pemerintah untuk menaikkan santunan klaim 100 persen," jelasnya.

Jasa Raharja juga mempercepat layanan santunan yang sebelumnya selesai dalam waktu 7 hari, kini Perseroan mempercepat layanan dengan hanya 1-2 hari. "Waktu terjadi kecelakaan bus di Sukabumi, bahkan kami langsung memberikan santunan kepada keluarga atau ahli waris dari para korban keesokan harinya. Kecepatan informasi yang juga kita kerjasama dengan Dinas Dukcapil untuk bisa mengetahui keluarga korban," katanya.

Diluar soal kecelakaan, Jasa Raharja sebagai perusahaan BUMN juga menyetorkan deviden kepada negara. Budi mengatakan bahwa penyetoran deviden Jasa Raharja masuk dalam 10 besar BUMN yang menyetorkan deviden. “Di 2017 kita bayarkan deviden mencapai Rp1,4 triliun,” jelasnya.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…