Konsultan: Kesadaran Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual Rendah

Konsultan: Kesadaran Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual Rendah

NERACA

Jakarta - Program Director Konsultan Kekayaan Intelektual ("Intellectual Property"/IP) Robby Wahyudi mengingatkan pelaku usaha kreatif Indonesia masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah dalam hal pendaftaran hak kekayaan intelektual.

"Tingkat kesadaran register (pendaftaran) IP lokal masih rendah, baru sekitar 7,25 persen," kata Robby Wahyudi dalam paparan di Jakarta, Senin (8/10).

Danumaya Dipa adalah konsultan IP kreatif yang didirikan dengan tujuan membangun ekosistem IP serta mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia khususnya dalam bidang manajemen IP lokal.

Menurut Robby, penjualan IP bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti dengan jual putus, lisensi, atau menjual "franchise" atau waralaba untuk mendapatkan royalti dari hasil karya produk kreatif mereka. Ia mencontohkan merek global seperti Kevin Klein sebenarnya pendapatannya didominasi dari hasil lisensing atau royalti yang mereka waralabakan ke berbagai pelosok dunia.

Robby memaparkan pada tahun 2017, pangsa pasar IP di tingkat internasional adalah sebesar 271,6 miliar dolar dengan pertumbuhan 4,6 persen per tahun, sedangkan pangsa pasar Asia Tenggara adalah 10,4 miliar dolar dengan prtunbuhan 8,6 persen per tahun.

Selama ini, ujar dia, Indonesia telah lama menjadi lahan konsumsi dari produk IP asing padahal Indonesia juga banyak memiliki IP lokal yang berpotensi tinggi seperti karakter Wiro Sableng yang telah muncul di salah satu gim daring serta maskot Asian Games yaitu Atung, Binbin, dan Kaka. Ia memaparkan beberapa tantangan untuk kreator Indonesia antara lain adalh akses ke permodalan, kekurangan tenaga ahli, kurangnya kolaborasi dan minimnya pengetahuan legal terhadap proteksi IP.

Sebagaimana diwartakan, Bekraf memiliki program Katapel 2018 yang merupakan pelatihan pemasaran lisensi IP kreatif Indonesia, yang bertujuan agar dapat menjembatani para ahli dari bidang yang berbeda, seperti antara profesional di industri kreatif atau pemilik IP lokal dengan para profesional di bidang pemasaran lisensi.

Dalam program Katapel 2018 ini, Bekraf bekerja sama dengan Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (Ainaki) dan didukung konsultan IP kreatif, Danumaya Dipa, program Katapel ini mengundang semua pelaku kreatif khususnya di bidang animasi, film, komik dan gim.

Pendaftaran program Katapel ini dibuka secara umum pada 8-17 Oktober yang kemudian akan melalui tahap seleksi pertama untuk diperoleh 50 peserta yang akan mengikuti kursus kilat selama enam hari terkait materi seperti membuat strategi komersialisasi dan distribusi IP agar dapat memiliki nilai jual lisensi yang tinggi baik di dalam maupun luar negeri.

Kelanjutan dari kursus kilat adalah tahap seleksi kedua untuk memilih 15 peserta yang akan mengikuti Demo Day di mana peserta berkesempatan untuk mempresentasikan profil IP mereka di depan calon investor pembeli lisensi IP.

Pada tahap seleksi ketiga, akan terpilih lima peserta yang berkesempatan mendapatkan bimbingan eksklusif untuk mengembangkan strategi komersialisasi IP mereka, serta berkesempatan ikut pada acara perdagangan berskala internasional dengan dukungan dari Bekraf.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (Ainaki) Adrian Elkana menyambut positif kerja sama dalam program Katapel untuk melesatkan hasil karya pelaku kreatif di Tanah Air."Kami harapkan dengan program Katapel akan membantu industri ini untuk dimonetisasi. Hal itu akan sangat membantu teman-teman di industri animasi kreatif," kata Adrian.

Menurut dia, selama ini industri animasi kreatif telah terus fokus dalam bidang produksi hasil karya kreatif serta meningkatkan sumber daya manusianya.

Ketum Ainaki menyatakan monetisasi merupakan langkah yang bagus tapi industri kreatif lokal dinilai baru di sisi pasokannya, sehingga pemerintah diharapkan bisa membantu dari sisi permintaan seperti menggalakkan kampanye agar masyarakat semakin banyak menggunakan IP lokal. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

BERITA LAINNYA DI

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…