Sentimen Negatif Rupiah Menekan Laju IHSG

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Selasa sore, (4/9), indeks harga saham gabungan (IHSG)  di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melanjutkan pelemahan di tengah kekhawatiran investor terhadap fluktuasi rupiah. IHSG ditutup melemah 62,27 poin atau 1,04% menjadi 5.905,30. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 9,84 poin atau 1,05% menjadi 931,65.

Kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang mengatakan bahwa sentimen negatif eksternal yang memicu depresiasi nilai tukar rupiah berimbas negatif ke pasar saham.”Pergerakan mata uang yang cenderung melemah membuat investor di pasar modal khawatir dapat berdampak pada fundamental ekonomi," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa salah satu strategi pemerintah dalam menjaga fluktuasi rupiah ke depannya dengan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), diharapkan dapat menahan tekanan mata uang domestik ke depannya.”Kemungkinan kebijakan kenaikan BBM akan mendapat apresiasi dari investor sehingga terbuka potensi pembalikan arah IHSG ke area positif," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa kebijakan kenaikan bahan bakar minyak juga dapat menurunkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD), yang akhirnya dapat mendorong nilai tukar rupiah terapresiasi terhadap dolar AS. Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham Selasa (4/9) sebanyak 284.336 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,69 miliar lembar saham senilai Rp5,56 triliun. Sebanyak 86 saham naik, 300 saham menurun, dan 90 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei ditutup turun 10,48 poin (0,05%) ke 22.696,90, indeks Hang Seng menguat 260,80 poin (0,94%) ke 27.973,34, dan indeks Strait Times menguat 3,31 poin (0,10%) ke posisi 3.210,51. Sebaliknya pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat sebesar 7,8 poin seiring aksi beli oleh sebagian investor memanfaatkan harga saham yang rendah.

IHSG dibuka menguat 7,18 poin atau 0,12% menjadi 5.974,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,78 poin atau 0,19% menjadi 943,27. Menurut analis senior CSA Research Institue, Reza Priyambada, sebagian investor yang memanfaatkan pelemahan harga saham pada sebelumnya dengan mengakumulasi beli menopang IHSG.”IHSG menguat meski relatif terbatas di tengah sentimen yang cenderung negatif," katanya.

Menurut dia, pergerakan nilai tukar rupiah yang masih rentan mengalami depresiasi terhadap dolar AS dapat membuat inventor menahan transaksi yang lebih agresif. Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan, nilai tukar rupiah yang rentan terhadap dolar AS dan kebijakan presiden AS Donald Trum mengenai perdagangan global dapat menahan pergerakan IHSG."Sentimen itu masih menjadi perhatian para investor," katanya.

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…