Gabah kering Meningkat, Waspadai Kenaikan Harga Beras

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan pihak terkait perlu mewaspadi peningkatan harga gabah kering panen di tingkat petani pada Agustus 2018. Dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (3/9), Suhariyanto menjelaskan peningkatkan harga gabah kering panen tersebut menunjukkan stok ataupun panen di daerah mulai berkurang.

Suhariyanto memaparkan bahwa menurut catatan BPS terjadi kenaikan harga gabah di Lampung sebesar 7 persen, Jawa Tengah 8,7 persen, dan Banten 14,09 persen. "Jadi, stok ini menunjukkan bahwa panen memang berkurang di berbagai daerah produksi," ujar dia. BPS mencatat rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp4.774 per kilogram pada Agustus 2018 atau naik 3,05 persen dibandingkan bulan lalu.

Sebaliknya, lanjut Suhariyanto, harga beras di penggilingan secara umum menunjukkan penurunan. Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan Rp9.172 per kilogram atau turun sebesar 0,28 persen (Agustus 2018 terhadap Juli 2018). "Kami sebetulnya sudah melacak hal tersebut. Bisa terjadi bahwa ketika di penggilingan itu ada menggunakan stok yang lama. Jadi gabah kering panen tidak langsung masuk waktu itu juga ke penggilingan, ada jeda waktu yang berbeda di antara daerah," ujar dia.

Disamping itu, BPS mencatat rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Agustus 2018 sebesar Rp4.774 per kilogram atau naik 3,05 persen dibandingkan Juli 2018. “Ini sudah Agustus, panennya mulai menurun. Jadi, bisa dipahami harga gabah kering panen di tingkat petani maupun penggilingan mengalami kenaikan," katanya.

Harga gabah kering panen di tingkat penggilingan pada Agustus 2018 sebesar Rp4.870 per kilogram atau naik 3,27 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Juli 2018. Rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di petani Rp5.308 per kilogram atau naik 1,95 persen. Sementara di tingkat penggilingan Rp5.400 per kilogram atau naik 1,64 persen.

Dalam sebulan terakhir harga beras mengalami kenaikan di hampir seluruh wilayah tanah air. Seperti di Lampung kenaikan harga beras berkisar Rp500 perkilogramnya. Harga beras kualitas sedang berkisar Rp10.000-Rp12.000/kg, beras asalan berkisar Rp8.500-Rp9.500/kg dan premium di atas Rp13.000 perkilogram.

Sementara di Sukabumi, Jawa Barat, harga beras untuk jenis Ciherang dari Rp11 ribu menjadi Rp12 ribu/kilogram, kemudian jenis IR 64 kualitas satu Jampang mengalami penaikan harga Rp1.500/kg dari Rp10 ribu menjadi Rp11.500/kg dan untuk jenis IR 64 kualitas dua Jampang saat ini dijual dengan harga Rp8.800/kg yang awalnya Rp8.400/kg.

Sedangkan di Sulawesi Utara harga beras naik rata-rata menjadi Rp10 ribu hingga Rp12.500 per kg. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), per Senin (27/8), tercatat harga beras kualitas medium I sebesar Rp11.700 per kilogram dan beras kualitas medium II sebesar Rp11.600 per kilogram.

Karena beras merupakan salah satu kebutuhan pokok tentu saja kenaikan harga tersebut memunculkan keresahan di masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah. Kenaikan harga beras selalu membawa dampak pada terkereknya harga-harga kebutuhan pokok yang lain sehingga dikhawatirkan mendorong terjadinya inflasi. Dalam perdagangan selalu berlaku hukum ekonomi jika permintaan terhadap suatu barang lebih tinggi dari pasokan barang tersebut maka harga akan naik.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…