DPR: Bangsa Indonesia Alami Krisis Nilai Kebangsaan

DPR: Bangsa Indonesia Alami Krisis Nilai Kebangsaan

NERACA

Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai bangsa Indonesia saat ini mengalami krisis nilai kebangsaan akibat keterbelakangan dalam pembangunan ideologi bangsa.

"Karena itu, penting untuk memperhatikan jalinan erat antara nilai-nilai budaya, kebangsaan, serta politik dan ekonomi, sebagai bagian yang tak terpisahkan," kata Bambang Soesatyo dalam pidatonya pada rapat paripurna peringatan ulang tahun ke-73 DPR RI, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (29/8).

Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, lirik dalam lagu Indonesia Raya, mengingatkan kita dengan jelas: Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya!. Kedua sayap pembangunan itu, kata dia, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, tapi harus bergerak selaras dan seimbang.

Pada kesempatan tersebut, Bamsoet mengajak seluruh anggota DPR RI dan elemen bangsa Indonesia untuk mengarahkan pembahasan rancangan undang-undang (RUU), APBN, dan pengawasan kepada Pemerintah sepenuhnya ditujukan untuk memperkokoh visi bangsa, memantapkan ideologi Pancasila, melaksanakan dengan sungguh-sungguh amanah UUD 1945, serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, selama kurun waktu 73 tahun, DPR RI telah mengalami transformasi seiring dengan perubahan masyarakat dan sistem pemerintahan yang diamanatkan oleh Konstitusi."Kita pernah mengalami sistem pemerintahan parlementer dan sistem presidensial," ujar dia.

Menurut dia, pengalaman sejarah menunjukkan bahwa sistem pemerintahan yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia yang majemuk, dengan wilayah yang luas, dan penduduk yang besar adalah sistem Presidensial. Bangsa Indonesia, kata dia, membutuhkan pemerintahan yang stabil agar pembangunan untuk kemakmuran bangsa dapat dijalankan. 

"Pemerintahan yang kuat harus berada dalam pengawasan parlemen yang kredibel agar kekuasaan tidak diselewengkan. Itulah sebabnya, mengapa kita memperjuangkan tegaknya sistem demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata dia.

Bamsoet juga menyatakan syukur bahwa selama dua dekade menjalankan demokrasi, dunia telah mencatat Indonesia adalah negara yang berhasil melaksanakan sistem demokrasi dengan baik. Indonesia, kata dia, tumbuh menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan India.

Menurut Bamsoet, dengan modal demokrasi yang makin matang, pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas lima persen, serta dukungan kelas menengah yang produktif, kita optimis pada tahun 2030 Indonesia akan masuk dalam barisan 10 besar kekuatan ekonomi dunia."Kita akan menjadi negara maju dan modern sejajar dengan negara-negara maju lainnya di dunia," kata dia. Ant

BERITA TERKAIT

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

BERITA LAINNYA DI

Kesenjangan Teknologi di Masyarakat Perlu Diminimalkan

NERACA Jakarta - Anggota DPR Dyah Roro Esti mengatakan, pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya termasuk Bank Dunia perlu meminimalkan kesenjangan…

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…