PLTA Batang Toru akan Pacu Investasi Kawasan Sumatera

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Investasi pembangunan pembangkit energi terbarukan akan memasok sumber energi listrik bagi pembangunan wilayah dan pengembangan investasi regional. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru berkapasitas 510 Mega Watt di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sebagai bagian integral dari Proyek Strategis Nasional 35.000 MW diharapkan bisa memacu realisasi investasi di Sumatera Utara dan Sumatera.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Firmandez yang dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (7/8), mengatakan, PLTA Batang Toru akan meningkatkan pasokan listrik yang sangat dibutuhkan dunia usaha di Sumatera selama ini. Jaminan pasokan listrik akan membuat sektor riil bergairah sehingga investasi pun bisa meningkat dan perekonomian daerah akan tumbuh lebih cepat lagi.

“Perekonomian akan tumbuh positif. Tidak hanya di Sumut dan Aceh, bila proyek ini sudah selesai, saya optimistis investasi di Pulau Sumatera pun akan tumbuh,” kata Firmandez, yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh. Melihat besarnya kapasitas listrik yang diproduksi, Firmandez yakin PLTA Batang Toru memberikan dampak positif bagi dunia usaha di Sumatera. Sebab, kata dia, persoalan utama sektor usaha di Sumatera disebabkan krisis listrik. Sementara investasi tidak bisa dipisahkan dengan‎ ketersediaan energi.

“Investasi itu berbading lurus dengan kesiapan kemandirian energi.‎ Dengan sistem interkoneksi antarprovinsi seperti sekarang ini, saya‎ yakin PLTA ini sangat membantu mempercepat investasi di Sumatera,” kata Firmandez PLTA Batang Toru merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional‎ Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ke luar Pulau Jawa. Proyek ini menggunakan energi baru terbarukan yang menjadi perhatian utama Presiden Jokowi dan Wapres Kalla berkaitan mengantisipasi perubahan iklim.

Sangat efisien

Proyek ini merupakan pembangkit energi terbarukan yang ditargetkan beroperasi tahun 2022. Pembangkit berteknologi canggih ini didesain irit lahan dengan hanya memanfaatkan badan sungai seluas 24 Hektare (Ha) dan lahan tambahan di lereng yang sangat curam seluas 66 Ha sebagai kolam harian untuk menampung air.

Air kolam harian tersebut akan dicurahkan melalui terowongan bawah tanah menggerakkan turbin yang menghasilkan tenaga listrik sebesar 510 MW. PLTA Batang Toru sangat efisien dalam penggunaan lahan, terutama jika dibandingkan dengan Waduk Jatiluhur di Jawa Barat yang membutuhkan lahan penampung air seluas 8.300 Ha untuk membangkitkan tenaga listrik berkapasitas 158 MW.

Secara terpisah, Anggota DPRD Sumatera Utara Sutrisno Pangaribuan mengapresiasi proyek tersebut. Pada dasarnya, kata dia, Sumut memang sangat butuh pengembangan listrik. Pemadaman listrik yang masih terus terjadi di Sumut membuktikan kalau kapasitas listrik‎ yang disuplai untuk Sumut sudah tidak memadai.

Sutrisno meyakini, penggunaan energi baru dan terbarukan dalam operasional pembangkit ini, akan memberi manfaat lebih. Investasi yang meningkat tentu akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Sumut dan Sumatera. “Dari segi kebutuhan listrik, kita memang sangat butuh pengembangan.‎ Saya yakin bila PLTA Batang Toru ini sudah selesai, akan banyak dampak‎ baiknya untuk masyarakat,” kata Sutrisno.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…