Agar Stabil, BI Diminta Percepat Intervensi

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Anggota Badan Anggaran DPR Siti Masrifah menginginkan Bank Indonesia (BI) mempercepat intervensi agar pergerakan mata uang rupiah bisa lebih stabil. "Mereka (BI) harus memiliki 'timing' (waktu) kebijakan yang tepat, cermat, dan cepat," kata Siti dalam rilis di Jakarta, Senin (30/7). Menurut dia, BI tidak bisa selalu berada di dalam pasar setiap waktu, sehingga harus dipastikan kecepatan pelemahan rupiah jangan sampai melebihi kecepatan intervensi yang diupayakan bank sentral tersebut.

Politisi PKB itu juga mengingatkan bahwa BI harus selalu siaga dan waspada dalam mengemban tugasnya terutama terkait dengan permasalahan lonjakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Kesiagaan tersebut dinilai merupakan hal yang penting karena bila terjadi ketidakstabilan nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS juga bisa berpotensi mengakibatkan lesunya pasar.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai penyelenggaraan Asian Games bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Asian Games ini sudah sesuai dengan strategi kita untuk membantu penguatan rupiah," kata Bambang dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Minggu (29/7).

Bambang menjelaskan penyelenggaraan ajang olahraga terbesar di Asia ini bisa meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Sebanyak 200 ribu wisatawan mancanegara ini diperkirakan hadir pada periode 18 Agustus hingga 2 September 2018 di dua kota penyelenggara, Jakarta dan Palembang.

Kedatangan turis asing ini, tambah Bambang, bisa menambah jumlah devisa yang bermanfaat untuk stabilisasi kurs rupiah terhadap dolar AS. "Kalau tidak berasal dari ekspor, ya dari pariwisata. Kita tidak hanya menjadi tuan rumah yang baik, tapi juga mati-matian supaya dampak ekonominya maksimal," ujarnya.

Disisi lain, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai tukar rupiah diperkirakan masih akan terombang-ambing sampai tahun depan. Diperkirakan, rupiah baru akan stabil setelah 2019. Sentimen yang mempengaruhi gerak nilai rupiah lebih banyak dari luar negeri. "Kalau sekarang masih sulit ditebak faktor globalnya. Fed Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat) dan ECB (European Central Bank) akan serempak naikkan suku bunga di 2019," ujar nya.

Volatilitas rupiah dapat terjaga selepas 2019 yang sarat dengan tensi panas tahun politik, sehingga dana asing mulai dapat masuk lagi ke Indonesia. “Selain itu, perang dagang Amerika Serikat (AS)-China akan menemui konsesus alias kedua belah pihak sepakat mengakhiri kenaikan bea masuk. Sama seperti AS yang berdamai dengan Eropa," ungkapnya.

Seperti diketahui, ketegangan perseteruan dagang antara AS dan Uni Eropa mereda beberapa waktu lalu setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker mencapai kata mufakat untuk menurunkan hambatan tarif (tariff barrier) dan hambatan nontarif. Namun begitu, Bhima menyebutkan, ia belum bisa memperkirakan secara pasti kapan perang dagang AS-China dapat tuntas. “Belum tahu pastinya. Semoga di 2019 sudah clear. Ini kan China dituduh lakukan devaluasi yuan (mata uang Tiongkok). Itu memperkeruh keadaan," tutur dia.

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…