NERACA
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan penerbitan instrumen baru pasar uang yakni "Indonia" akan memberikan acuan yang lebih riil bagi perbankan, sehingga penentuan bunga transaksi di pasar tidak didominasi bank-bank tertentu. "Perbankan jadi punya satu acuan yang benar-benar riil bukan yang 'di-drive' bank kecil atau bank besar atau asing atau bank pemerintah tapi benar-benar riil transaksi," ujar Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto di Jakarta, akhir pekan kemarin.
Erwin menekankan "kata kunci" dari "Indonia" adalah bunga riil berbasiskan transaksi yang terjadi. Dengan begitu 'Indonia" akan benar-benar menggambarkan kondisi likuiditas yang terdapat di pasar. Oleh karena realitas dari pergerakan likuiditas itu pula, suku bunga yang terbentuk tidak akan dibentuk oleh kuota-kuota transaksi pelaku pasar atau perbankan.
"Kalau yang kita hindari jangan sampai orang itu sembarangan menyetir pasar dengan membuat kuotasi-kuotasi sembarangan," ujar dia. Alasan BI akan menerapkan "Indonia" juga karena mengacu pada praktik terbaik yang diterapkan Bank Sentral lain di dunia. Erwin masih enggan menjelaskan secara rinci mengenai penetapan Indonia tersebut. Bank Sentral, kata dia, pada akhir Juli 2018 akan memberikan penjelasan lengkap soal "Indonia" sebelum diterapkan.
Gubernur BI Perry Warjiyo pada Kamis kemarin, sedikit menjelaskan bahwa Bank Sentral memang akan menerbitkan instrumen baru pasar uang bernama 'Indonia' guna meningkatkan kredibilitas acuan suku bunga di pasar keuangan. Indonia akan digunakan untuk transaksi bertenor satu hari ('overnight'). Sumber yang dikutip Antara di Bank Sentral dan kalangan perbankan menyebutkan "Indonia" akan diterapkan pada 1 Agustus 2018.
NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…
NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…
NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…
NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…
NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…
NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…