Optimalkan Pasar Modal Syariah - Danareksa Rilis Dua Produk Reksadana Syariah

NERACA

Jakarta – Mengoptimalkan industri pasar modal syariah yang belum digarap secara optimal, khususnya industri reksadana syariah, PT Danareksa Investment Management (DIM) akan mengembangkan lini produk syariahnya. Perseroan pada tahun ini berencana merilis sedikitnya 2 jenis produk reksadana syariah pada semester II/2018.

Direktur Utama PT Danareksa Investment Management, Marsangap P. Tamba mengatakan, strategi bisnis tersebut ditempuh usai membentuk unit syariah pada awal 2018 yang berfungsi mengembangkan dan memasarkan produk investasi syariah DIM,”Kami akan mengoptimalkan fungsi unit syariah dalam mengembangkan produk syariah dan berencana meluncurkan 2 produk reksadana syariah baru,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Hingga 31 Mei lalu, anak usaha PT Danareksa (Persero) ini sudah mengelola 7 produk reksa dana syariah dan semester kedua tahun ini akan semakin lengkap dengan rilisnya Danareksa Seruni Pasar Uang Syariah untuk reksa dana pasar uang dan Danareksa Melati Pendapatan TetapUtama Syariah untuk reksa dana pendapatan tetap. Kedua produk itu sudah mengantongi surat efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)."Investor produk syariah yang dibidik yakni investor ritel dan institusi, seperti bank syariah, dana pensiun, asuransi syariah, dan yayasan," jelasnya. 

Marsangap berharap produk-produk investasi yang ditawarkan bisa menjadi pilihan investasi yang baik bagi masyarakat sehingga dapat berkontribusi pada perekonomian nasional. Apalagi, tingkat literasi keuangan di Tanah Air masih rendah.”Survei OJK di tahun 2016 mencatat indeks literasi keuangan masyarakat baru mencakup hampir 30%,”jelasnya.

Dia menjelaskan, produk-produk syariah yang ditawarkan, terutama reksa dana berbasis saham, sudah masuk Daftar Efek Syariah (DES) dan memenuhi ketentuan DSN MUI. Dalam jangka panjang, Perseroan optimis perkembangan industri reksa dana syariah cukup prospektif. Hal ini dapat dilihat pada data pertumbuhan dana kelolaan dan jumlah unit penyertaan yang lebih tinggi dari reksa dana konvensional. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, tercatat bahwa dalam lima tahun terakhir dana kelolaan reksa dana syariah meningkat 31% per tahun dan unit penyertaan meningkat 27% per tahun. Peningkatan ini lebih tinggi daripada reksa dana konvensional. Ke depannya, Marsangap berpendapat masih banyak PR yang harus dikerjakan terkait pertumbuhan industri reksa dana syariah terutama untuk meningkatkan imbal hasil  serta perluasan pangsa pasar reksa dana syariah.”Hal ini dimulai dari komitmen masing-masing MI untuk meningkatkan imbal hasil reksa dana syariah sehingga produk ini menjadi kian menarik bagi investor hingga berpartisipasi dalam kegiatan literasi dan inklusi keuangan secara berkesinambungan bersama dengan regulator,"ungkapnya. 

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…