Peduli Lingkungan Hidup di NTT - Pelindo III Salurkan Bantuan Bina Lingkungan Rp 440 Juta

Menjaga kelestarian lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan anak cucu di masa yang akan datang, mendorong PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) memberikan bantuan sebesar Rp440 juta untuk memperbaiki lingkungan di sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui program bina lingkungan.”Bantuan hibah ini untuk mendukung pembangunan sektor pendidikan dan pelatihan, sarana dan prasarana umum, serta tempat ibadah," kata General Manager PT Pelindo III Kupang, Baharuddin di Kupang, kemarin.

Bantuan itu disalurkan untuk 23 penerima manfaat yang tersebar di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Alor, Sumba Timur dan Ende. Menurutnya, bantuan ini merupakan wujud tanggung jawab Pelindo dalam membangun sinergi dengan lingkungan masyarakat di sekitarnya.
Pelindo sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lanjutnya, memiliki tanggung jawab sosial yang diatur dalam Permen-05/MBU/2007 tentang program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan program bina lingkungan. Untuk itu, Pelindo menyisihkan sebagian dari keuntungan yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat melalui program bina lingkungan "Bantuan ini sebagai implementasi dari Permen itu sendiri, sebagai wujud kepedulian kami terhadap lingkungan di wilayah kerja,"ujarnya.

Baharuddin berharap penyaluran hibah itu memiliki nilai manfaat yang baik bagi setiap penerima untuk menunjang kebutuhan sesuai proposal yang diajukan. Menurut Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), dalam 20 tahun terakhir kerusakan hutan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah semakin parah yakni mencapai 15.163,65 hektare dari potensi hutan dan lahan seluas 2.109.496,76 hektare. “Salah satu pemicu kerusakan hutan di NTT adalah cuaca yang kadang tidak menentu yang berdampak pada kekeringan dan atau bencana alam banjir serta aktivitas manusia yang mengeksploitasi hutan itu sendiri," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Andreas Jehalu.

Disampaikannya, kondisi alam seperti itu tidak perlu ditangisi, tetapi berupaya untuk terus maju agar kehidupan rakyat bisa lebih sejahtera. Meski cuaca tidak menentu, kata dia, semua itu tidak menjadi kendala dalam mengolah lahan yang gersang.”Terbukti ada orang NTT yang meraih Kalpataru. Saya yakin bahwa para penerima kalpataru ini menanam di atas lahan yang gersang, ini menunjukan bahwa di mana saja lahan itu bisa ditanami," tuturnya.

Dirinya menyebut penerima Kalpataru tingkat Provinsi NTT dari waktu ke waktu terus meningkat untuk berbagai kategori perintis lingkungan, kategori pembina lingkungan, kategori penyelamat lingkungan. Menurut dia, para penerima kalpataru harus menjadi motivator dan penggerak mulai dari sekolah-sekolah hingga ke unit dan lembaga terkait di Provinsi NTT yang memiliki kepedulian dalam pelestarian lingkungan hidup.”Semua pihak, harus memerhatikan dengan serius kerusakan hutan dan perubahan fungsi lahan karena memberikan kontribusi besar bagi memburuknya perubahan iklim di Indonesia," sebut Andreas.

Hingga akhir 2015 lanjutnya, tercatat luas wilayah daratan di NTT mencapai 47.349,9 km persegi. Dari total tersebut kata dia, hutan dalam kawasan hutan mencapai 661.680,74 hektare dan di luar kawasan hutan seluas 1.447.816,02 hektare. Menurut dia, hutan merupakan komponen penting bagi bumi dalam peranannya untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

"Hutan melayani hampir semua kehidupan terutama bagi kepentingan umat manusia. Sehingga harus ada timbal balik dari umat manusia untuk menjaga dan melestarikan hutan sesuai peran dan kemampuan masing-masing," tandasnya.

BERITA TERKAIT

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…

BERITA LAINNYA DI CSR

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…