Banten Mei Alami Inflasi 0,10 Persen

Banten Mei Alami Inflasi 0,10 Persen

NERACA

Serang - Provinsi Banten pada bulan Mei 2018 mengalami inflasi 0,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercermin dari naiknya indeks harga konsumen (IHK) dari 140,09 menjadi 140,22.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Selasa (5/6), mengatakan penyebab terjadinya inflasi dominan dipicu oleh naiknya harga telur ayam ras, daging ayam ras dan tarip taksi.

Dari pantauan BPS terhadap 417 jenis barang dan jasa di Kota Serang, Tangerang dan Kota Cilegon, ditemui 255 komoditas mengalami perubahan harga, dengan rincian 175 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 80 komoditas mengalami penurunan harga.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten berturut-turut, kelompok bahan makanan sebesar 0,0513 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,0265 persen; kelompok sandang 0, 0226 persen; kesehatan 0,0067 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0052 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0047 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,0215 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan Mei 2018 antara lain tarip taksi, telur ayam ras, ayam hidup, semangka, tomat buah dan kacang tanah. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga paling banyak antara lain adalah bawang putih, cabe rawit, kentang, sirop, wortel dan melon. pada kelompok bahan makanan, 104 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga.

Koreksi harga positif atau kenaikan harga terjadi pada 57 jenis komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi cukup besar antara lain telur ayam ras sebesar 0,0896 persen, daging ayam ras 0,0660 persen, bawang merah 0,0184 persen, jeruk 0,0140 persen, ayam hidup sebesar 0,0093 persen dan ikan teri sebesar 0,0072 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain: bawang putih -0,0558 persen, cabe merah -0,0192 persen, melon -0,0183 persen, beras -0,0181 persen, dan cabe rawit -0,0146 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau adalah pada komoditas rokok kretek filter sebesar 0,0065 persen, rokok putih 0,0052 persen, rokok kretek 0,0050 persen dan martabak sebesar 0,0040 persen.

Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah makanan ringan / snack dengan andil -0,0062 persen dan biskuit dengan andil -0,0050 persen. Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,0265 persen.

Komoditas terbesar yang menyumbang andil inflasi pada kelompok ini adalah komoditas pasir dengan andil sebesar 0,0072 persen dan kompor 0,0052 persen. Sementara komoditas yang memberi andil deflasi diantaranya adalah sabun detergen bubuk -0,0018 persen, pengharum cucian/pelembut sebesar -0,0011 persen dan semen sebesar -0,0008 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok sandang adalah emas perhiasan sebesar 0,0039 persen, seragam sekolah anak 0,0032 persen dan baju kaos/T-Shirt sebesar 0,0018 persen. Sementara itu komoditas yang memberikan andil deflasi diantaranya kemeja panjang katun sebesar -0,0002 persen, dan sandal karet sebesar -0,0001 persen.

Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok kesehatan, 22 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah pasta gigi naik sebesar 0,0045 persen, parfum 0,0017 persen, sabun mandi 0,0008 persen dan obat gosok sebesar 0,0003 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu sabun mandi cair sebesar -0,0013 persen, bedak sebesar -0,0009 persen dan sikat gigi dengan andil deflasi -0,0001 persen.

Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,0047 persen. Komoditas yang memberi andil inflasi terbesar pada bulan ini adalah surat kabar harian dengan andil 0,0037 persen dan tas sekolah yang memberikan andil sebesar 0,0008 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan adalah mobil dengan andil sebesar 0,0040 persen, disusul kemudian oleh komoditas tarip taksi 0,0033 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi, diantaranya adalah tarif telepon seluler dengan andil deflasi sebesar -0,0144 persen disusul kemudian oleh komoditas angkutan udara dengan andil deflasi sebesar -0,0134 persen.

Pada bulan Mei 2018, perkembangan harga barang dan jasa (inflasi) di tiga kota IHK di Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang 0,16 persen, Kota Tangerang 0,01 persen dan Kota Cilegon 0,47 persen. Ant

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…