Regulator Fasilitasi Pembangunan Sentra IKM Tenun di Sumbar

 

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian dan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat bersinergi untuk membangun Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kecamatan Lintau Buo, yang difokuskan pada pengembangan industri tenun. Sentra IKM ini diharapkan menjadi fasilitas untuk menjalankan program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), layanan produksi, riset, dan promosi.

“Kami tengah mendorong para pengrajin tenun kita untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi baik itu dari desain, motif, maupun kualitas,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih ketika mendampingi Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Mufidah Jusuf Kalla pada acara Peresmian Sentra IKM di Kecamatan Lintau Buo, Tanah Datar, Sumatera Barat, disalin dari siaran resmi.

Menurut Gati, bisnis kerajinan tenun ke depannya diprediksi semakin menjanjikan dan sangat diminati berbagai kalangan masyarakat, seperti tenun songket dengan variasi motif-motif yang menarik. “Untuk itu, dengan adanya Sentra IKM ini dapat memacu motivasi para pengrajin tenun di Kecamatan Lintau Buo untuk menciptakan produk yang mengikuti tren dan selera konsumen saat ini,” paparnya.

Kemenperin mencatat, jumlah sentra IKM tenun yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 369 sentra dengan jumlah perusahaan sebanyak 16.971 unit usaha. Industri tenun nusantara hingga saat ini terus berkembang dan telah berperan penting sebagai penggerak perekonomian daerah sehingga mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat secara nasional.

Kain tenun mampu menjadi salah satu penyumbang devisa negara. Ini dilihat dari nilai ekspornya pada tahun 2016 yang mencapai USD2,6 juta dengan negara tujuan utamanya adalah Belanda. “Kami terus berupaya mendongkrak kinerja industri tenun nusantara melalui peningkatan daya saing produk dan pengamanan pasar dalam negeri,” tutur Gati.

Pada tahun 2017, Kemenperin telah memfasilitasi melalui pengadaan peralatan tenun berupa dua unit ATBM Jacquard, satu unit alat pelubang kartu motif tenun dan satu unit mesin kelos elektrik kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar yang ditempatkan di Sentra IKM Tenun Lintau Buo, Desa Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar.

“Di samping memfasilitasi pengadaan peralatan produksi, Kemenperin juga melakukan pendampingan oleh tenaga ahli tenun untuk semakin meningkatkan kompetensi pengrajin dan mutu produk kain tenun yang dihasilkan,” tambah Gati.

Dalam pembangunan Sentra IKM Tenun di Kecamatan Lintau Buo, Kemenperin menggunakan alokasi anggaran melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun 2017-2018. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan gedung produksi beserta sarana dan prasarana pelengkap seperti ruangan pencelupan beserta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), ruangan untuk tempat pembuatan desain, ruangan untuk proses penghanian, ruangan menjahit dan peralatan tenun hingga gedung promosi termasuk ruangan serba guna dan kantor pengelola.

Gati berharap, dengan dibangunnya sejumlah infrastruktur di Sentra IKM Tenun Lintau Buo tersebut, akan semakin menumbuhkan para pengrajin tenun lokal, serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. “Sentra IKM Tenun ini dapat juga menjadi salah satu objek wisata edukasi tenun yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik dari domestik maupun mancanegara,” jelasnya.

Sebelumnya, diwartakan, Kementerian Perindustrian gencar menjalankan program Santripreneur sebagai upaya menumbuhkan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di pondok pesantren. Kali ini, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) melakukan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) di Pondok Pesantren Hidayatulah Mubtadiin Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur.

“Acara bimtek ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan fasilitasi mesin dan peralan pengolahan limbah plastik kepada Ponpes Hidayatulah Mubtadiin Lirboyo yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu,” kata Direktur Jenderal IKM Gati Wibawaningsih di Jakarta, disalin dari siaran resmi.

Gati berharap, melalui kegiatan bimtek yang terintegrasi tersebut, diharapkan para santri yang dididik langsung dapat mengolah limbah plastik menjadi barang yang bernilai ekonomi. “Dalam bimtek ini tidak hanya diajarkan tentang pengolahan limbah plastik, tetapi juga dilatih tentang pembuatan pupuk dari limbah organik,” terangnya.

Pelaksanaan bimtek di Ponpes Hidayatulah Mubtadiin Lirboyo ini berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 30 April sampai 4 Mei 2018, dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang santri. “Kami lihat, dalam waktu lima hari, para peserta sudah dapat menguasai ilmu yang diberikan oleh para instruktur. Oleh karena itu, kami ingin agar ilmu yang didapat bisa diterapkan sehingga akan menjadi awal kebangkitan usaha para santri di Ponpes ini,” jelas Gati.

Sementara itu, Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan, E. Ratna Utarianingrum mengatakan, program Santripreneur merupakan wadah untuk menjembatani santri-santri yang memiliki jiwa wirausaha agar lebih inovatif dan berdaya saing. “Kalau saja para santri ini bisa melakukan kegiatan ini secara kontinyu, di samping akan menambah penghasilan,” paparnya.

.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…