Konsultan Asing Sebut Pembangunan LRT Sumsel Menantang 

NERACA

Palembang - Konsultan asing dari SMEC Australia John Leonard selaku konsultan yang direkrut untuk pembangunan kereta rel ringan (LRT) Sumatera Selatan (Sumsel) menyebutkan pembangunan LRT Sumatera Selatan menantang.

"Untuk LRT Palembang ini proyek yang sangat menantang, proyek yang pertama dan semua orang akan menggunakannya," kata John sebagai Interface Expert yang ditemui di Palembang, Senin (12/2).

Dia menuturkan tantangan yang dihadapi adalah koordinasi dan komunikasi antarpemerintah dalam hal ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kemudian keterbukaan serta manajemen proyek serta manajemen risiko."Karena ini melibatkan antarsektor, mereka sangat kooperatif bekerja dengan kami, memastikan orang yang tepat untuk ditempatkan di posisi dan waktu yang tepat. Komunikasi, keterbukaan, manajemen proyek dan manajemen risiko adalah tantangan yang baik buat kami," ujar dia.

Karena itu, dia mengaku, dibutuhkan kesungguhan dalam mengerjakan proyek tersebut hingga rampung sesuai target. John mengaku pihaknya juga dikejar target karena sebentar lagi perhelatan olahraga se-Asia akan digelar, yakni Asian Games Agustus mendatang.

"Sebagai konsultan, kami memastikan semua berjalan sesuai rencana, kami punya tahapannya. Jadi kami pecah-pecah tahapannya agar jelas dan bisa mencapai target penyelesaian," kata dia

Meskipun pengerjaan dituntut cepat, John menegaskan pihaknya sudah memastikan seluruh aspek pembangunan sesuai dengan standar internasional, baik itu sarana, prasarana, akses penumpanv, pembayaran tiket, sistem komunikasi dan persinyalan.

Dia mengatakan setidaknya konstruksi bangunan harus bisa bertahan sampai 100 tahun."Pada dasarnya, keselamatan adalah yang pertama dan utama dan kami ingin semua selamat, kami tidak mau ada kecelakaan baik saat konstruksi maupun operasi. Untuk membuat kereta yang selamat ada ratusan komponen standar yang harus diaplikasikan," ungkap dia

John menyebutkan ada sekitar 80 konsultan yang terlibat dari berbagai negara, seperti Australia, Korea, Inggris, Jerman, Mesir, Vietnam dan sebagainya. Namun, lanjut dia, dalam pengerjaannya, LRT Sumsel tidak mengadopsi sistem perkeretaapian negara tertentu, yang terpenting adalah menggunakam standar internasional."Kami mengikuti standar internasional. Palembang harus mengikuti kesesuaian lingkungannya," tambah dia.

Menurut John, dengan hadirnya LRT Sumsel akan mengubah budaya warga Palembang dan sekitarnya, bepergian menjadi semakin cepat dan mengurangi kemacetan. 

Dalam kesempatan yang sama, Konsultan Design Manager SMEC dari Korea Selatan Jason Cho memastikan aspek keamanan dan keselamatan LRT Sumsel yang menggunakan standar internasional."Kami memperhatikan semua aspek, seperti struktur tahan api, kegempaan, yang sesuai standar internasional," kata dia.

Jason menilai progres pembangunan LRT Sumsel termasuk cepat, karena itu pihaknya terus mempersiapkan untuk pengujian, pengecekan, serta perawatan."Sekali membangun LRT itu harus tahan hingga 100 tahun, karena itu kami memastikan semua aspek terpenuhi," kata dia. Ant