NERACA
Jakarta – Memanfaatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik yang tumbuh positif ditengah sentimen tahun politik, mendorong PT Nirvana Development Tbk (NIRO) untuk terus melanjutkan ekspansi bisnis dengan menambah pusat-pusat perbelanjaan baik secara organik maupun anorganik. Tahun 2018, perusahaan ini akan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 500 miliar-Rp 800 miliar untuk mendukung ekspansi tersebut.
Separuh dari anggaran capex tersebut akan dianggarkan dari kas internal dan setengah lagi akan diandalkan dari pinjaman perbankan. "Kas internal kami masih cukup bagus sehingga kami bisa membiayai 50% capex tahun depan," kata Sukarman Wiraatmadja, Direktur Utama NIRO di Jakarta, kemarin.
Ekspansi anorganik akan dilakukan NIRO dengan mengakuisisi mall yang sudah berjalan. Tahun depan, perusahaan ini berencana mengakuisisi tiga mall di mana dua di antaranya ada di Sulawesi yaitu Kendari dan Palu. Sedangkan satu lagi ada di Pulau Sumatera yang masih dirahasiakan lokasi persisnya karena masih dalam tahap penjajakan.
Rencana akuisisi salah satu mall yang ada di Sulawesi sudah hampir final. Luas area sewanya mencapai 20.000 meter persegi (m2). Sementara dari sisi organik, NIRO akan mulai membangun tiga mall baru tahun 2018 yaitu di Bondowoso dengan luas area sewa (Net Leasable Area/NLA) sekitar 16.000 m2, di Bontang seluas 29.000 m2, dan di Sawangan, Depok seluas 36.000 m2. "Ketiganya kami targetkan akan beroperasi secara bertahap mulai akhir 2018 sampai 2019," kata Sukarman.
Sukarman menambahkan, dalam melakukan ekspansi NIRO masih akan tetap fokus pada kota lapis kedua dan ketiga yang masih belum memiliki pusat perbelanjaan atau mall. "Ini merupakan strategi kami karena mall di daerah-daerah tersebut memang belum ada sehingga kita tidak menghadapi persaingan, " katanya.
Saat ini perusahaan tercatat memiliki 13 mall di berbagai daerah lapis kedua dan ketiga dengan total NLA 218.000 m2. Sebanyak 3 mall ada di pulau Sumatera, 5 mall, di Kalimantan ada 4 mall, dan di Sulawesi terdapat satu mall yakni di Gorontallo yang baru diakuisisi pada tahun ini. Mall Gorontalo yang diakuisisi ini sekaligus dengan Hotel bertajuk Mangan Hotel dan kawasan Ruko. Adapun luas area sewa mallnya mencapai 32.036 m2. Total investasi yang telah digelontorkan untuk mengakuisisi kawasan bisnis tersebut sekitar Rp 200 miliaran. Tahun ini, Nirvana Development akan mengoperasikan satu mall yang sedang dibangun tahun 2017 kemarin di Prabumulih dengan NLA 16.000 m2.
Selain itu, perseroan mengungkapkan kinerja pusat belanja yang dikelolanya masih berkembag positif ditengah kelesuan ritel di kota-kota besar akibat derasnya bisnis e-commerce. Disebutkan, okupansi rata-rata mall milik NIRO pada tahun 2017 mencapai 85%. Ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 80% dan sekitar 70%. Seiring dengan pertumbuhan okupansi tersebut, pendapatan NIRO diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan. Tahun 2017, perusahaan ini optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 30%. Tahun ini, pertumbuhan revenue ditargetkan tumbuh minimal 25%-30%.
Maka untuk menjaga perkembangan okupansi mall yang dikelola serta menghadapi persaingan dengan bisnis e-commerce, NIRO terus melakukan berbagai strategi. Salah satunya adalah dengan membentuk inkubator. Caranya membuat toko di dalam mall yang kemudian di sekat-sekat dan disewakan ke tenant dengan harga lebih murah. (kon/bani)
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan kredit macet yang melilit PT BPD Kaltim-Kaltara senilai…
NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…
NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan kredit macet yang melilit PT BPD Kaltim-Kaltara senilai…
NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…
NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…