Warrior FCTC Dukung Mataram Jadi Kota Layak Anak - Melalui Pelarangan iklan, Promosi dan Sponsor Rokok

Warrior FCTC Dukung Mataram Jadi Kota Layak Anak

Melalui Pelarangan iklan, Promosi dan Sponsor Rokok

NERACA

Jakarta - Warrior FCTC kota Mataram mendukung Pemkot Mataram untuk merealisasikan target menjadi Kota Layak Anak pada 2018 melalui pelarangan iklan dan promosi rokok di seluruh wilayah kota Mataram. 

“Pemkot Mataram harus berdiri di garis terdepan untuk melindungi anak-anak kota Mataram dari target pemasaran industri rokok dan dari dampak konsumsi rokok,” tegas Warrior kota Mataram, Annisa Wulandari, Samsul Hadi, Rayasa Puringgar Prasadha Putra, dan Siti Syifa’un Nufus, di acara pementasan wayang FCTC dan Dekarasi FCTC, di Area Plaza Taman Udayana, Mataram, Minggu (17/12).

Pementasan wayang FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) ini digelar para warrior Mataram untuk menyambut kedatangan wayang FCTC di kota Mataram.

Mataram menjadi kota kesepuluh yang didatangi Wayang FCTC dalam rangkaian “Petualangan 365 Hari FCTC Warrior di 25 Kota”. Sebelumnya Wayang FCTC sudah melalui kota Tangerang Selatan, Bogor, Bandung, Pekalongan, Semarang, Yogyakarta, Jember, Tabanan, dan Badung (Bali).

Warrior FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) sendiri adalah 40 anak muda dari 25 kota di Indonesia yang berkolaborasi menolak hegemoni industri rokok dan menolak menjadi target pemasaran industri rokok. Mereka telah mengikuti Konferensi Youth Summit di Bogor pada Mei lalu dan mendeklarasikan Suara Anak Muda untuk FCTC di Jakarta. Sejak Agustus lalu, Wayang FCTC yang menjadi simbol FCTC Warrior, diperjalankan ke 25 kota untuk mengajak lebih banyak anak muda bersuara menolak menjadi target pemasaran industri rokok.

Menurut Annisa Wulandari, kegiatan yang digelar hari ini berisi acara pementasan wayang FCTC, pembacaan deklarasi Suara Anak Muda untuk Indonesia aksesi FCTC, dan pengumpulan identitas untuk mendukung aksesi FCTC. Acara ini sekaligus menyambut HUT propinsi NTB ke 59.

“Yang tak kalah penting dari acara pementasan wayang FCTC ini, sebagai dukungan kami, anak muda kota Mataram, agar Mataram bisa meraih predikat Kota Layak Anak,” tegas Wulan, panggilan akrabnya.

“Pemerintah kota Mataram sudah mencanangkan pada 2018 meraih predikat Kota Layak Anak (KLA). Sehingga perlu dukungan penuh masyarakat, khususnya kami generasi muda kota Mataram, untuk merealisasikan target tersebut,” kata Wulan.

Wulan menambahkan, target menjadi KLA masih terganjal oleh keberadaan iklan rokok yang bertebaran di setiap sudut kota Mataram. Padahal pelarangan iklan rokok menjadi salah satu indikator penilaian KLA.

“Hasil monitoring yang dilakukan Gagas Foundation dan Yayasan Lentera Anak di 5 kota, termasuk Mataram, pada 2015, menunjukkan sekitar 85% sekolah di Indonesia dikepung iklan rokok yang diletakkan di warung atau kios sekitar sekolah. Pembaharu Muda kota Mataram yang melakukan monitoring pada Desember 2016 juga menemukan agresivitas industri rokok mempromosikan iklan, promosi dan sponsor rokok di semua tempat dimana anak muda berkegiatan. Ini menunjukkan industri rokok sudah menargetkan anak-anak sebagai pangsa pasar rokok masa depan untuk menjamin keberlangsungan bisnis mereka,” ujar Wulan.

Paparan iklan rokok yang terus menerus menjadi ancaman serius karena berpotensi mengajak anak merokok.“Sudah banyak studi menunjukkan ada pengaruh dari paparan iklan rokok yang terus menerus terhadap keinginan merokok. Diantaranya studi Komnas Anak dan Uhamka tahun 2007 yang menyebutkan sebanyak 46% remaja berpendapat iklan rokok mempengaruhi mereka untuk mulai merokok,” tambah Wulan.

Samsul Hadi, warrior kota Mataram lainnya, sepakat dengan pernyataan Wulan.“Maraknya iklan rokok di kota kami masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah kota Mataram. Pembatasan reklame rokok baru dilakukan di beberapa titik, seperti di Jalan Bung Hatta dan Jalan Gajah Mada. Bila Mataram sudah mencanangkan target menjadi KLA, maka PR ini harus diselesaikan. Sebab maraknya iklan rokok berdampak besar terhadap penilaian KLA,” ujar Samsul yang juga pegiat Lembaga Perlindungan Anak (LPA) kota Mataram ini.

Ia mengutip pernyataan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) kota Mataram, bahwa pendapatan reklame iklan rokok tidak berdampak bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Mataram.“Pendapatan dari pajak reklame hanya sebesar Rp 300 miliar. Sangat miris bila pemerintah kota hanya mengakomodir pendapatan reklame yang kecil, padahal dampak yang ditimbulkan dari kepungan iklan rokok sangat besar, yakni berpotensi meningkatkan jumlah perokok anak di kota Mataram,” kata Samsul yang juga Pembaharu Muda Mataram.

Karena itu, para warrior kota Mataram mewakili seluruh anak muda kota Mataram, meminta komitmen Pemkot Mataram merealisasikan target Kota Layak Anak melalui pelarangan iklan dan promosi rokok di seluruh wilayah kota Mataram.“Pemkot Mataram harus berdiri di garis terdepan untuk melindungi anak-anak kota Mataram dari target pemasaran industri rokok dan dari dampak konsumsi rokok,” pungkas Samsul Hadi.

Menuju Kota Sumbawa

Setelah kota Mataram, wayang FCTC Warrior akan diperjalankan kembali dalam rangkaian Petualangan 365 hari fctc warrior di 25 kota. Kota Sumbawa sudah menunggu untuk menerima estafetkesebelas Wayang FCTC Warrior. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM   NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani…

Listrik Masuk Desa, Harapan Baru Masyarakat 3T

  NERACA Jakarta - Pemerintah melalui program Listrik Desa (Lisdes) menargetkan penyediaan listrik bagi 780.000 rumah tangga hingga 2029. Program…

Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Gagalkan Penyelundupan Narkoba

  NERACA Dumai, Riau — Upaya pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika kembali membuahkan hasil gemilang. Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM   NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani…

Listrik Masuk Desa, Harapan Baru Masyarakat 3T

  NERACA Jakarta - Pemerintah melalui program Listrik Desa (Lisdes) menargetkan penyediaan listrik bagi 780.000 rumah tangga hingga 2029. Program…

Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Gagalkan Penyelundupan Narkoba

  NERACA Dumai, Riau — Upaya pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika kembali membuahkan hasil gemilang. Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan…