Tak Hanya Masyarakat Miskin, Rentan Miskin Juga Perlu Diperhatikan

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan, selain masyarakat miskin dan sangat miskin, masyarakat rentan miskin juga perlu diperhatikan mengingat jumlahnya masih belum menurun bahkan cenderung stagnan.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, jumlah masyarakat di bawah garis kemiskinan per Maret 2017 mencapai 10,64 persen atau sekitar 27,77 juta jiwa. Jumlah tersebut naik 10.000 jiwa dibandingkan September 2016 karena bantuan pemerintah dalam bentuk beras sejahtera (rastra) yang terlambat.

"Karena rastra terlambat, masyarakat miskin yang dekat dengan 'poverty line', tidak bisa lepas bahkan jatuh ke kemiskinan. Jumlah yang rentan miskin saat ini tiga kali lipat dari jumlah orang miskin. Mereka bisa menjadi miskin karena bencana alam, penyakit, atau bantuan yang terlambat. Ini harus diwaspadai dari waktu ke waktu," ujar Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Selasa (12/12).

Oleh karena itu, lanjut Bambang, pada 2018 mendatang pemerintah akan fokus mengatasi masalah kemiskinan pada 40 persen penduduk terbawah dalam struktur ekonomi. "Pemerintah akan fokus ke masyarakat 40 persen terbawah agar naik dan memperkecil jarak dengan yang menengah," katanya.

Bambang menambahkan, dengan fokus pada masyarakat 40 persen terbawah, tingkat ketimpangan juga diharapkan akan semakin rendah dimana saat ini Gini Ratio masih di level 0,39. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 Gini Ratio ditargetkan mencapai 0,36 pada 2019. "Tahun ini Gini Ratio diprediksi 0,39. Pada tahun depan Gini Ratio ditargetkan 0,38. Masalah Gini Ratio ini , kita memang belum punya struktur ekonomi yang kuat untuk menjamin pertumbuhan yang inklusif," kata Bambang.

 

BERITA TERKAIT

Kinerja Finansial dan Sosial Diakui, PT Insight Investments Management Raih Penghargaan Internasional

  NERACA Jakarta – PT Insight Investments Management (PT IIM) kembali menorehkan prestasi baik di tingkat internasional maupun nasional. Produk…

Konsolidasi BUMN Logistik Bangun Kekuatan Besar

  NERACA Jakarta - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, rencana konsolidasi BUMN-BUMN…

Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Perbaikan Layanan Publik

  NERACA Jakarta – Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Otok Kuswandaru mengatakan bahwa…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Kinerja Finansial dan Sosial Diakui, PT Insight Investments Management Raih Penghargaan Internasional

  NERACA Jakarta – PT Insight Investments Management (PT IIM) kembali menorehkan prestasi baik di tingkat internasional maupun nasional. Produk…

Konsolidasi BUMN Logistik Bangun Kekuatan Besar

  NERACA Jakarta - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, rencana konsolidasi BUMN-BUMN…

Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Perbaikan Layanan Publik

  NERACA Jakarta – Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Otok Kuswandaru mengatakan bahwa…