PT Ethica Industri Farmasi Jadikan Indonesia Pusat Produksi Obat Injeksi Asia - Bangun Pabrik Rp1Triliun

 

NERACA

 

Cikarang - PT Ethica Industri Farmasi telah meresmikan pabrik barunya yang berlokasi di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat dengan luas sekitar 4,3 hektar. PT Ethica Industri Farmasi menginvestasikan dana sekitar Rp1 triliun untuk mendirikan pabrik yang nantinya akan memproduksi obat injeksi dalam bentuk ampul maupun vial dengan menggunakan teknologi aseptik dan sterilisasi akhir.

Untuk membangun pabrik ini, PT Ethica Industri Farmasi melakukan joint venture antara Fresenius Kabi dan Soho Global Health. Fresenius Kabi Board Member & President Region Asia, Gerrit Steen mengatakan bahwa pabrik ini akan mampu menyediakan akses kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia dengan beragam pilihan obat injeksi bagi penyakit kritis dan kronis.

"Produk-produk obat injeksi yang dihasilkan dari pabrik ini juga mampu berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pasar di negara-negara Asia dan Australia. Kedepannya Hal ini juga sejalan dengan instruksi dari pemerintah Indonesia untuk pengembangan industri farmasi dan industri alat kesehatan di Indonesia," ungkap Gerrit usai peresmian pabrik di Cikarang, Jawa Barat (23/11).

Presiden Direktur PT Ethica Industri Farmasi Indrawati Taurus menyampaikan bahwa dengan dukungan penuh dari Fresensius Kabi dan Soho Global Health Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai upaya menyediakan produk kesehatan yang berkualitas global dan terjangkai bagi masyarakat Indonesia.

"PT Ethica Industri Farmasi sangat mendukung visi pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi untuk produk-produk farmasi di pasar Asia dan berkontribusi terhadap perkembangan industri obat injeksi di Indonesia yang rata-rata bertumbuh sebesar 11% per tahun," katanya.

PT Ethica Industri Farmasi saat ini menyediakan lebih dari 20 jenis produk obat injeksi, antara lain seperti yang digunakan dalam perawatan gineteknologi, anastesi, dan perawatan pasien kritis yang telah dipasarkan di Indonesia. Nantinya, PT Ethica Industri Farmasi berencana untuk meningkatkan jumlah produk hingga tiga kali lipat dan juga melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Hongkong, Korea Selatan, Filipina, Singapura, Thailand, Taiwan, Vietnam dan Australia.

Indrawati menyampaikan bahwa pabriknya mampu memproduksi 130 juta ampul obat injeksi yang terdiri dari 20 jenis produk. Dirinya pun mengatakan ada kemungkinan ada kenaikan hingga tiga kali lipat. “Prioritas utama kami dalam penyaluran obat injeksi untuk kebutuhan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), akan tetapi dengan inovasi kita akan melakukan ekspor ke Asia dan Australia,” pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT

Kinerja Finansial dan Sosial Diakui, PT Insight Investments Management Raih Penghargaan Internasional

  NERACA Jakarta – PT Insight Investments Management (PT IIM) kembali menorehkan prestasi baik di tingkat internasional maupun nasional. Produk…

Konsolidasi BUMN Logistik Bangun Kekuatan Besar

  NERACA Jakarta - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, rencana konsolidasi BUMN-BUMN…

Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Perbaikan Layanan Publik

  NERACA Jakarta – Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Otok Kuswandaru mengatakan bahwa…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Kinerja Finansial dan Sosial Diakui, PT Insight Investments Management Raih Penghargaan Internasional

  NERACA Jakarta – PT Insight Investments Management (PT IIM) kembali menorehkan prestasi baik di tingkat internasional maupun nasional. Produk…

Konsolidasi BUMN Logistik Bangun Kekuatan Besar

  NERACA Jakarta - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, rencana konsolidasi BUMN-BUMN…

Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci Perbaikan Layanan Publik

  NERACA Jakarta – Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Otok Kuswandaru mengatakan bahwa…