Chandra Asri Stock Split Saham 1:5

NERACA

Jakarta-Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) mengantongi restu dari pemegang saham untuk memecah nilai saham alias stock split. Dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (6/11), perusahaan petrokimia ini akan stock split dengan rasio 1:5. Artinya, nilai nominal saham TPIA akan menjadi Rp 200 per saham dari sebelumnya Rp 1.000 per saham.

TPIA memutuskan melakukan stock split, lantaran harga saham dinilai terlalu mahal. Sepanjang tahun ini harga saham TPIA diperdagangkan di atas Rp 20.000 per saham, sehingga investor yang mentransaksikan saham TPIA terbatas pada pemodal besar. Efeknya, frekuensi dan volume perdagangan saham TPIA minim.

Menurut Presiden Direktur TPIA Erwin Ciputra, melalui stock split, perusahaan bermaksud memperbesar basis pemegang saham sekaligus meningkatkan likuiditas saham TPIA. "Aksi stock split dengan rasio 1:5 akan membentuk harga saham TPIA ke tingkat yang lebih terjangkau, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor perorangan atau institusi untuk memiliki saham TPIA," kata Erwin.

Anak usaha PT Barito Pacific Tbk ini akan menyampaikan jadwal pelaksanaan stock split saham TPIA dalam waktu dekat. Adapun, perdagangan saham TPIA dengan nominal baru dijadwalkan dimulai pada akhir November ini. Sebagai informasi, di kuartal kedua tahun ini, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk membukukan laba bersih sebesar US$174,2 juta atau naik 32% dibandingkan di semester I-2016 sebesar US$ 131,8 juta. Kinerja itu mencerminkan marjin produk sehat yang berlanjut di tengah dinamika penawaran atau permintaan yang baik.

Direktur Chandra Asri Petrochemical, Suryandi pernah mengatakan, kinerja kuartal II-2017 lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I-2017 terutama karena penurunan musiman selama periode Lebaran yang jatuh pada Juni 2016. Di mana perseroan biasanya mengalami penurunan penjualan sehingga mempengaruhi laba kotor perseroan.

Dirinya mengklaim, tingkat operasional yang lebih tinggi membuat keuangan perseroan tampil gemilang. Laba yang naik didukung oleh pendapatan bersih yang meningkat jadi US$ 1,195 miliar dari sebelumnya posisi US$ 882,1 juta di Juni 2016.Peningkatan pendapatan bersih, disebutkannya, sebagian besar disumbang oleh kenaikan volume penjualan 1.248 KT di enam bulan pertama tahun ini, dibandingkan 1.036 KT per Juni 2016. Lalu, ditambah dengan marjin produk sehat yang terus berlanjut, yang sebagian diimbangi oleh kenaikan biaya bahan baku, terutama Naphtha, sekitar 24 persen menjadi US$ 486 per ton.

 

BERITA TERKAIT

Fasilitas Ibadah di Hunian Modern - Gubernur Jakarta Resmikan Masjid Jakarta Garden City

Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…

Permintaan Hunian Premium Tinggi - Summarecon Mutiara Makassar Buka Tahap Tiga

Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…

Perluas Jaringan Ritel - TCL Indonesia Perkuat Sinergi dengan Mitra Dealer

Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Fasilitas Ibadah di Hunian Modern - Gubernur Jakarta Resmikan Masjid Jakarta Garden City

Melengkapi fasilitas ibadah bagi penghuninya, perusahaan properti PT Jakarta Garden City menghadirkan masjid Jakarta Garden yang diresmikan langsung Gubernur Jakarta…

Permintaan Hunian Premium Tinggi - Summarecon Mutiara Makassar Buka Tahap Tiga

Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…

Perluas Jaringan Ritel - TCL Indonesia Perkuat Sinergi dengan Mitra Dealer

Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…

Berita Terpopuler