NERACA
Jakarta – Kejar pertumbuhan penjualan produk herbal, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan memperbarui beberapa produk herbal menjadi format yang baru.”Kami masih memiliki porsi dan pangsa pasar yang stabil untuk produk tradisional. Sebelumnya, kami menjadi yang pertama renew produk jamu dengan format rasa baru," kata Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, inovasi tersebut diyakini membantu perseroan untuk tetap bersaing di pasar industri obat-obatan herbal dan tradisional. Segmen ini memberi kontribusi hingga 15% pada total penjualan perseroan. "Perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) dari sisa dana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham sebesar Rp66,1 miliar. Penggunaannya antara lain, sebesar Rp48,2 miliar untuk ekspansi gudang distribusi dan Rp2,5 miliar untuk pembangunan teknologi informasi, sementara Rp15,4 miliar dari dana tersebut digunakan untuk menyelesaikan pabrik herbal," papar dia.
Sepanjang enam bulan pertama tahun ini penjualan mengalami penurunan hingga 6,8% menjadi Rp1,21 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun. Kontributor utama pada penjualan merupakan segmen produk herbal dan suplenen dengan pertumbuhan penjualan 5,9% dibandingkan tahun lalu. Adapun penurunan utama datang dari segmen healthy food and beverages menurun 27% dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini, Sido Muncul memroduksi minuman berenergi dengan merek dagang Kuku Bima Ener-G.
Laba bersih perseroan ikut tergerus menjadi Rp245 miliar, turun 7,6% dari sebelumnya Rp265 miliar pada 2016. Tahun ini perseroan tengah dalam proses perizinan merek dagang di pasar Filipina. Sementara Direktur Keuangan Sido Muncul, Venancia Sri Indrijati menambahkan, untuk menghadapi tantangan bisnis jamu dan farmasi saat ini SIDO selalu berinovasi dengan produk-produk yang sudah ada. “Harus selalu berinovasi. Jamu kedepannya harus diinovasi agar lebih disukai , bagaimanapun warisan nenek moyang kita ini harus kita pertahankan,”ujarnya.
Inovasi yang dimaksudkan di sini juga menyesuaikan konsumen saat ini. Yaitu orang modern yang membutuhkan jamu yang praktis, cepat, dan memiliki rasa yang tidak pahit. Selain melakukan inovasi, SIDO juga menjaga kualitas produk dan mempertahankan konsumen yang sudah loyal. Upaya untuk terus mengenalkan produk-produknya ke calon-calon konsumen yang belum mencoba produk dari SIDO juga dilakukan.
Pada akhir tahun 2017, SIDO sudah merencanakan mendatangkan mesin baru untuk mengembangkan produk-produk yang sudah ada dan untuk membantu pengembangan inovasi produk ke depannya. Menurut Venancia, Obat herbal memiliki perbedaan dengan obat farmasi yang kandungannya harus diekspose seluruhnya. Namun, dia memiliki harapan kedepannya pasar herbal medicine akan lebih baik, karena orang tidak takut untuk meminum obat herbal.
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia yakni Pintu Pro Futures terus mencatatkan performa positif sejak…
Bank DKI terus berupaya melakukan proses pemulihan sistem layanan secepat mungkin. Setelah membuka layanan ATM Off-Us, layanan transfer antarbank melalui…
NERACA Jakarta- Performance kinerja keuangan emiten produsen bata ringan PT Superior Prima Sukses Tbk. (BLES) berhasil tumbuh positif di awal…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia yakni Pintu Pro Futures terus mencatatkan performa positif sejak…
Bank DKI terus berupaya melakukan proses pemulihan sistem layanan secepat mungkin. Setelah membuka layanan ATM Off-Us, layanan transfer antarbank melalui…
NERACA Jakarta- Performance kinerja keuangan emiten produsen bata ringan PT Superior Prima Sukses Tbk. (BLES) berhasil tumbuh positif di awal…