NERACA
Jakarta – Masalah hukum yang menimpa CEO MNC Group, Harry Tanoesoedibjo memberikan dampak berarti terhadap pergerakan harga saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Maklum saja persoalan hukum menjadi hal yang sensitif terhadap pelaku pasar, sehingga pilihan yang terbaik adalah mengindarinya sambil menunggu kepastian hukumnya.
Mungkin hal inilah yang dilakukan para investor untuk melepas saham MNCN sehingga terus terkoreksi. Di akhir sesi pertama perdagangan, Selasa (4/7), saham perusahaan konglomerasi Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo ini bertengger pada level 1.760, turun 1,12%. Kabarnya, Hary Tanoe juga dijadwalkan diperiksa sebagai tersangka terkait SMS diduga ancaman yang dikirim kepada seorang penyidik di Kejaksaan. Namun, Hary Tanoe tidak hadir dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri.
Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto, yang tengah menangani kasus Mobile-8 yang menyeret nama Hary Tanoe, mengaku tiga kali menerima pesan singkat dari Hary Tanoe yang dianggap sebagai ancaman. Hary Tanoe dan pengacara telah membantah ada ancaman dalam pesan singkat tersebut.
Pasca ditetapkannya sebagai tersangka, Hary pun dicegah bepergian ke luar negeri. Menurut Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM Agung Sampurno mengakui, sudah ada permintaan pencegahan berangkat ke luar negeri untuk kasus yang ditangani Bareskrim Polri. "Pencegahan dilakukan untuk 20 hari ke depan per tanggal 22 Juni 2017," kata Agung.
Hary, yang juga Ketua Umum DPP Partai Perindo itu, dikenakan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) mengenai ancaman melalui media elektronik. Dia dilaporkan Yulianto pada awal tahun 2016 lalu. Dalam kasus ini, Yulianto tiga kali menerima pesan singkat dari Hary Tanoe pada 5, 7, dan 9 Januari 2016.
Tersandung masalah hukum, saham MNCN juga sempat jatuh 2,9% di hari terakhir perdagangan sebelum Lebaran, Kamis (22/6). Ketika itu, Kejaksaan Agung menerima surat bahwa Hary Tanoe sudah tersangka. Sejak saat itu, saham MNCN sudah melemah 4,34%. Sedangkan selama bulanan saham MNCN juga memerah dan turun 6,38%. Level saham MNCN saat ini, merupakan yang terendah dalam sebulan belakangan.
Meskipun demikian, bila dihitung secara year to date, saham MNCN masih positif, meskipun tipis, yakni 0,28%. Sepanjang tahun berjalan ini, saham MNCN pernah menyentuh level tertinggi pada 2.050. Sampai dengan sesi pertama perdagangan hari ini, saham MNCN telah ditransaksikan sebanyak 898 kali. Saat ini, MNCN memiliki kapitalisasi pasar sebesar 25,13 triliun.
Asal tahu saja, tekanan saham MNCN akibat aksi jual investor setelah ditetapkannya Hary Tanoe jadi tersangka juga melanda beberapa saham MNC Grup, seperti saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) juga longsor 1,6% menjadi Rp 615 per saham pada pukul 09.54 WIB pada perdagangan Senin awal pekan (19/6), dibandingkan pembukaan Rp 625 per saham.
Bahkan saham PT MNC Land Tbk (KPIG) sempat anjlok 5,8% menjadi Rp 1.215 per saham pada pukul 09.28 WIB dibandingkan pembukaan perdagangan yang sebesar Rp 1.290 per saham. Meski begitu perusahaan di bawah Grup MNC lain yakni PT MNC Investama Tbk (BHIT) justru menguat 3,54% pada pukul 10.14 WIB menjadi Rp 117 per saham dibandingkan pembukaan Rp 116 per saham. Adapun saham PT MNC Kapital Tbk (BCAP) diperdagangkan stagnan di level Rp 1.580 per saham.
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi…
NERACA Jakarta –Sampai dengan April 2025, emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) melaporkan telah menghabiskan dana sebesar Rp1,79…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025. Dimana perseroan…
NERACA Jakarta – Emiten migas milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) baru saja menemukan kandungan minyak bumi…