NERACA

Jakarta - Calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bidang Pasar Modal periode 2017-2022, yakni Nurhaida dan Arif Baharudin menyampaikan, target visi dan misinya kedepan bila terpilih menjadi komisioner OJK. Dimana target tersebut berupa penambahan jumlah perusahaan tercatat atau emiten yang menjadi salah satu fokus dalam lima tahun ke depan.

Petahana Dewan Komisioner OJK bidang Pasar Modal, Nurhaida di hadapan anggota Komisi XI DPR-RI mengemukakan bahwa dalam lima tahun ke depan, dirinya menargetkan penambahan sebanyak 180 emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).”Dalam rangka pendalaman pasar perlu adanya tambahan 180 emiten baru hingga 2022," papar Nurhaida di Jakarta, kemarin dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).

Dirinya mengakui, pertumbuhan jumlah emiten dalam lima tahun terakhir hanya sebanyak 20 emiten baru per tahunnya dan diharapkan dalam lima tahun mendatang akan mencapai 36 emiten per tahun. Nurhaida mengemukakan bahwa salah satu upaya agar target penambahan jumlah emiten tercapai adalah lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada calon-calon emiten, serta mendorong BUMN dan anak usahanya.”Peminat BUMN dan anak usaha BUMN yang 'Go Public' sangat banyak dan biasanya mengeluarkan jumlah saham dengan nilai yang besar,”ungkapnya.

Selain itu masih dalam meningkatkan jumlah emiten, kata Nurhaida, pihaknya akan mempercepat proses penawaran umum perdana saham (IPO) agar dana aksi dari korporasi itu dapat segera digunakan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya atau pembangunan infrastruktur yang akhirnya dapat turut berkontribusi terhadap aktivitas ekonomi nasional.”Dengan proses yang cepat maka dana dapat langsung digunakan. Kalau emiten punya banyak modal maka mereka bisa menggerakkan sektor riil dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat, jadi tidak hanya infrastruktur. Dengan demikian, perekonomian desa bisa berkembang," katanya.