Cetak Tenaga Pasar Modal - BEI Gandeng Kerjasama Universitas Pattimura

NERACA

Ambon - Tenaga bersertifikat yang bekerja di pasar modal Indonesia secara nasional masih minim karena hanya mencapai 2.700 orang.”Secara umum tenaga bersertifikat memang masih minim sehingga dalam perekrutannya dibutuhkan tenaga yang profesional dari berbagai universitas dengan nilai indeks prestasi kumulatif yang tinggi," kata Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Sulistyo Budi di Ambon, Selasa (11/4).

Maka guna mencetak tenaga profesional di pasar modal, pihak BEI menggandeng kerjasama dengan perguruan tinggi. Dimana pihak BEI bersama The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) melakukan nota kesepahaman atau MoU dengan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

Menurut dia, lewat penandatangan kerjasama program profesi pasar modal dengan Fakultas Ekonomi Unpatti ini diharapkan ke depannya bisa membuka wawasan mahasiswa khususnya dari Fakultas Ekonomi dari berbagai universitas.”Kalau tidak profesional dan tidak bersertifikat maka mereka tidak bisa direkrut di BEI," paparnya.

Sementara Direktur Utama TICMI, Mety Yusantiati mengatakan, pada awal tahun ini pihaknya telah menjadwalkan penandatangan MoU dengan 30 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.”MoU yang kami buat hari ini adalah perguruan tinggi yang ke 20 dan Unpatti Ambon dinilai sudah memenuhi kriteria serta persyaratan utama untuk mengadakan program kerjasama pendidikan pasar modal di wilayah Pulau Ambon," katanya.

Lewat program kerjasama pendidikan pasar modal ini, Unpatti akan memiliki mata kuliah pasar modal yang akan ditambahkan ke dalam silabus perkuliahan. Sebagai salah satu kampus ternama di Ambon, kata Mety Yusantiati, Unpatti akan terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikannya.
Kerjasama yang terjalin antara TICMI dengan Unpatti juga merupakan program kerjasama pendidikan pasar modal di perguruan tinggi, dimana dalam jangka waktu tertentu diharapkan dapat menyelenggarakan pendidikan yang reguler dan mengacu pada silabus pelatihan dan sertifikasi wakil perantara pedagang efek secara mandiri. Salah satu sasaran kerja BEI yang paling krusial adalah peningkatan jumlah investor.

BEI melihat bahwa peningkatan jumlah investor ini harus dimulai dengan penguatan posisi, broker dimana dalam konteks "supply-demand" terhadap calon investor, harus disediakan tenaga profesional yang kompeten. Agar tingkat kepercayaan dan keyakinan calon investor dapat meningkat sehingga perguruan tinggi menjadi salah satu opsi penyedia terbaik untuk tenaga profesional dalam industri pasar modal Indonesia. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…