BTN Prioritas - Era Baru Bisnis Bank Spesialis KPR

Jakarta - Jagalah tali silaturahmi, karena kita tidak tahu lewat siapa Allah menitipkan rezeki untuk kita. Dalam bahasa pemasaran modern, silaturahmi sekarang diterjemahkan menjadi networking dan maintain hubungan dengan costumer, pelanggan, nasabah, atau siapapun pembeli produk atau jasa.

Selintas, silaturahmi hanya bermakna sederhana. Namun, kalangan ahli pemasar modern mengakui pentingnya silaturahmi. Tak percaya, lihat saja berbagai buku yang mengupas tentang metode pemasaran modern. Rata-rata semuanya memasukkan unsur networking dan pelayanan prima ke dalam metodenya.

Mempererat jalinan silaturahmi kini kian digencarkan PT Bank Tabunan Negara (BBTN). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pembiayaan perumahan berusaha lebih dekat dengan nasabahnya melalui produk BTN Prioritas.

Layanan BTN Prioritas merupakan inovasi produk terbaru BTN untuk memenuhi kebutuhan nasabah pada segmen tertentu. 

Langkah mendekatkan diri dengan nasabahnya tak hanya sekedar konsep di atas kertas. Bank yang menjadi market leader dalam pembiayaan perumahan ini mewujudkannya dalam bentuk pembukaan outlet khusus layanan BTN Prioritas. Sampai dengan akhir tahun 2011 Bank BTN telah dibuka tujuh kantor layanan BTN prioritas.

Kantor layanan tersebut berlokasi di Kantor Pusat BTN Harmoni Jakarta, Kantor Cabang Kelapa Gading, Kantor Cabang Rasuna Said Kuningan, Surabaya, Semarang, Makassar dan Melawai, Blok M, Jakarta.

Selanjutnya pada tahun 2012, Bank BTN menargetkan untuk membuka enam BTN Prioritas masing-masing di wilayah Tangerang, Bekasi, Malang, Bogor, Medan dan Bandung.

Menurut Direktur Utama Bank BTN Iqbal Latanro, potensi bisnis, khususnya peluang peningkatan di wilayah-wilayah tersebut merupakan pertimbangan Bank BTN untuk membuka kantor layanan BTN Prioritas.

Iqbal mengutarakan, pembukaan kantor layanan BTN Prioritas untuk memberikan layanan yang berbeda dengan sentuhan lebih khusus kepada nasabah dengan segmen tertentu, antara lain berupa inovasi produk seperti Bancassurance dan produk investasi lainnya. “Bahkan kita akan menjemput nasabah yang membutuhkan layanan perbankan. Ini karena BTN Prioritas memiliki kelebihan dibanding dengan produk sejenis yang ditawarkan bank lain,” jelas Iqbal.

Meski memberikan layanan paripurna, namun Bank BTN tidak mengenakan biaya administrasi keanggotaan dalam BTN Prioritas ini. Dus, nasabah Bank BTN yang masuk menjadi anggota BTN Prioritas tidak perlu khawatir saldonya akan berkurang.

Enaknya, nasabah juga dapat memanfaatkan ruang yang di desain khusus untuk bertransaksi, pertemuan dan diskusi bersama klien atau kolega bisnis di Bank BTN Prioritas. “Semoga BTN Prioritas dapat diterima oleh masyarakat dan mitra bisnis,” terang Iqbal.

BTN Prioritas, merupakan salah satu bukti tingginya komitmen BTN untuk tetap memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan transparansi informasi keuangan.

Bagi Direktur Konsumer BTN, Irman Alvian Zahiruddin, BTN Prioritas adalah pijakan baru untuk lebih mendekatkan diri dengan nasabahnya. Selama ini, banyak anggota masyarakat memanfaatkan jasa Bank BTN untuk memiliki rumah pertama. Namun untuk rumah kedua dan seterusnya, banyak nasabah yang berpindah ke lain hati. “Kita ingin mereka tetap memanfaatkan fasilitas layanan BTN, untuk kebutuhan apapun,” jelas Irman.

 

Konsep Kupu-Kupu

 

BTN Prioritas hanya satu jurus saja dari Bank BTN dalam upaya mentransformasi bisnisnya. Sebagai market leader di bisnis pembiayaan perumahan, BTN memang sudah tak mungkin terkejar oleh perbankan lain. Dengan efisiensi tinggi, saat ini rata-rata pembiayaan perumahan BTN berada pada segmen rumah dengan harga sekitar Rp 200 jutaan. Sementara perbankan lain masih berada di segmen dengan nilai rata-rata KPR sebesar Rp 800 juta.

Belum lagi dari sisi kualitas layanan. Dengan modal Sumber Daya Manusia (SDM) yang rata-rata punya pengalaman panjang dalam bisnis pembiayaan perumahan, BTN mampu menyediakan KPR dalam hitungan cepat. Kalau dulu nasabah BTN memperoleh kucuran kredit setelah mengurusnya selama seminggu, saat ini cukup tiga hari saja KPRnya akan dicairkan. “Tapi kita ingin fasilitas kredit BTN bisa dicairkan dalam hitungan menit. Kita sudah memiliki metode untuk itu,” papar Irman.

Saat ini BTN terus mengejar pertumbuhan ketersediaan dana dan pasokan kredit. Namun, dengan metode layanan yang lebih efektif dan efisien, Bank BTN ingin dana pihak ketiga yang masuk bisa langsung ditransformasikan menjadi kredit bagi konsumen.

Seberapa besarnya pasokan dana yang masuk, sebesar itu pula nilai kredit yang disalurkan.

Semua konsep transformasi Bank BTN sudah siap dilaksanakan. Mungkin saat ini hasil transformasi itu belum terlalu terlihat, namun dalam 3-4 tahun ke depan, BTN pasti menjelma menjadi salah satu dari lima bank terbesar di tanah air. Kita tunggu saja waktunya.

BERITA TERKAIT

Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Jaga Kecukupan Pasokan Bahan Bakar

NERACA Sumatera Selatan - Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memastikan kecukupan pasokan bahan bakar minyak/gas terjaga khususnya selama…

Lapangan Kerja AS Naik, Emas Melemah 0,9%

NERACA Jakarta - Harga komoditas emas ditutup melemah pada Jumat (5/10) setelah data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mengumumkan…

Hingga November 2011 - Jamkrindo Bayar Klaim KUR 2011 Rp166 Miliar

Jakarta - Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) membayarkan klaim program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai November 2011 sebesar Rp166 miliar.…

BERITA LAINNYA DI

Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Jaga Kecukupan Pasokan Bahan Bakar

NERACA Sumatera Selatan - Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memastikan kecukupan pasokan bahan bakar minyak/gas terjaga khususnya selama…

Lapangan Kerja AS Naik, Emas Melemah 0,9%

NERACA Jakarta - Harga komoditas emas ditutup melemah pada Jumat (5/10) setelah data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mengumumkan…

Hingga November 2011 - Jamkrindo Bayar Klaim KUR 2011 Rp166 Miliar

Jakarta - Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) membayarkan klaim program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai November 2011 sebesar Rp166 miliar.…