NERACA
Jakarta – Bila tidak ada aral melintang, tahun ini WIKA Gadung akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya proses pencatatan saham perdana akan dilakukan priode Juni hingga Oktober.
Direktur Utama WIKA Gedung, Novel Arsyad mengatakan, guna memuluskan IPO tersebut, pihaknya kini tengah melakukan kajian dengan penjamin emisi serta berdiskusi dengan induk usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).”Kita berusaha Juni tahun ini atau September. Untuk public expose nanti, kan kita harus tetapkan waktu IPO itu. Sekalian izin dulu ke holding. Harus dilihat kajiannya baru bisa dijalankan," tuturnya di Jakarta, kemarin.
Kendati belum bisa mengungkapkan waktu IPO yang pasti, Noval mengatakan bahwa WIKA Gedung mengincar dana hasil IPO sebesar Rp 3 triliun. Saham yang akan dilepas sekitar 30-35% dari modal yang ditempatkan. Nantinya, penggunaan dana IPO untuk pengembangan bangunan baru dan investasi agar bisa mengantungi recurring income lebih banyak lagi.
Disebutkan, ada sekitar 4 atau 5 perusahaan sekuritas yang nantinya akan menjadi penjamin emisinya. Namun dirinya enggan mengungkapkan nama-nama sekuritas tersebut.”Ya pokoknya itu dari BUMN maupun swasta," pungkasnya.
Proyek terkini Wika Gedung adalah kawasan Trans Park Cibubur senilai Rp 3 triliun. Kawasan ini nantinya akan menjadi proyek properti terintegrasi terbesar di Cibubur. Trans Park Cibubur sendiri dibangun di tanah seluas 4,2 hektar. Nanti di dalamnya terdapat Trans Studio Theme Park, Trans Studio Mall Cibubur, Hotel Bintang 3, serta tower apartemen.
Sebagai informasi, WIKA belum lama ini terus mempercantik portofolio WIKA Gedung sebelum melantai di bursa saham. Penambahan aset menjadi strategi perseroan untuk WIKA Gedung. Disebutkan, WIKA melakukan inbreng aset ke tubuh WIKA Gedung. Ini sekaligus menjembatani pelepasan alias spin off divisi departemen gedung yang masih berada di bawah Wijaya Karya.
Namun, WIKA Gedung tak mengelola sendiri aset inbreng dari Wijaya Karya. Pasalnya, WIKA Gedung akan bersinergi dengan anak usaha Wijaya Karya lain, yaitu PT Wika Realty dalam membangun proyek. Hanya saja, Wijaya Karya belum bisa menjabarkan aset inbreng yang dimaksud. Yang pasti selain inbreng, WIKA juga menyuntikkan dana ke Wika Gedung.
Hal ini dilakukan agar valuasi WIKA Gedung meningkat saat IPO nanti. Sebelumnya tercatat, WIKA Gedung telah mengantongi total suntikan dana dari Wijaya Karya senilai Rp 247,5 miliar. Perinciannya, Rp 118,4 miliar berupa duit kas. Dana Rp 129,02 miliar selebihnya berupa aset tanah bangunan di dua lokasi berbeda. Wika Gedung ketiban limpahan tanah dan bangunan di Surabaya, Jawa Timur seluas 1,08 hektare (ha). Lokasi aset yang lain ada di Samarinda, Kalimantan Timur seluas 11.566 meter persegi (m²). (bani)
Kejar pertumbuhan penjualan, TCL sebagai pemimpin global dalam teknologi pintar dengan bangga meluncurkan eksklusif televisi layar lebar terobosannya, seri 98…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPM) sukses menggelar ajang BTN Indonesia Fashion…
NERACA Jakarta- Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar…
Kejar pertumbuhan penjualan, TCL sebagai pemimpin global dalam teknologi pintar dengan bangga meluncurkan eksklusif televisi layar lebar terobosannya, seri 98…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPM) sukses menggelar ajang BTN Indonesia Fashion…
NERACA Jakarta- Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar…