BPD Sumsel Babel Dinilai Layak Go Public

NERACA

Palembang - Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong Bank Pembangunan Daerah Bank Sumsel Babel segera merealisasikan rencana untuk menjual saham perdana (IPO/Initial Public Offering). “Manajemen Bank Sumsel Babel dan BEI sudah bertemu, tidak ada masalah lagi. Tinggal dari Bank Sumsel-nya kapan akan merealisasikannya," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Palembang, Harry Mulyono di Palembang, Selasa (24/1).

Dijelaskannya, desakan bank BPD Sumsel menawarkan saham perdananya di pasar karena BUMD tersebut dinilai layak menjadi perusahaan yang 'go publik'. Maka untuk menjadi perusahaan yang melibatkan publik dalam kepemilikan saham, kata Harry, diharuskan mengubah kultur dalam perusahaan yakni dari semula tertutup menjadi terbuka.

Untuk menerapkan hal ini bukan perkara mudah, karena setelah menjual saham ke lantai bursa maka secara otomatis perusahaan harus menyajikan informasi secara detail mengenai kondisi perusahaan. Menurut Harry, Bank Sumsel Babel tidak perlu khawatir karena sejatinya hal itu merupakan jalan untuk menjadi perusahaan besar yang menembus persaingan nasional.”Tidak perlu takut, bukankah untuk tercatat di lantai bursa tidak mesti perusahaan tersebut untung. Terpenting adalah mendapatkan kepercayaan masyarakat terlebih dahulu," kata dia.

Dana yang diperoleh dari masyarakat itu nantinya akan dapat digunakan perusahaan untuk semakin meningkatkan kualitas usaha, seperti membangun infrastruktur dan meningkatkan Sumber Daya Manusia. Sejauh ini baru PT Bukit Asam (PTBA), perusahaan yang berdomisili di Sumsel melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni tepatnya pada 2002.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio pernah bilang, pada dasarnya banyak BPD yang dinilai layak go public. Hal tersebut berdasarkan laporan keungan yang bagus dan keterbukaan informasi yang positif tetapi belum go public. “BPD belum banyak mencatatkan sahamnya di bursa, padahal memiliki laporan keuangan yang baik dan dinilai sudah siap go public,”ungkapnya.

Menurutnya, BPD yang punya laporan keuangan baik sebenarnya telah siap melakukan go public. Tengok saja perhelatan bergensi Annual Report Award (ARA) yang diselenggarakan tiap tahunnya, menjadi gambaran banyak perusahaan yang laporan keuangannya positif dan dinilai sudah layak IPO, tetapi belum juga melaksankannya.

Tito menambahkan, perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang baik itu telah memiliki tata kelola manajemen yang baik karena mengikuti aturan. Hal itu juga diikuti tren menurunnya defisit budget."Kan prinsipnya kalau perusahaan makin bagus, kalau laporan keuangannya bagus pembayaran tax-nya bagus itu kan tata kelola manajemen kita makin baik, biasanya diikuti oleh tren menurunnya pada defisit budget," ujar Tito. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Dipasarkan di Electronic City - TCL Luncurkan TV Premium Layar Besar 98 dan 85 Inch

Kejar pertumbuhan penjualan, TCL sebagai pemimpin global dalam teknologi pintar dengan bangga meluncurkan eksklusif televisi layar lebar terobosannya, seri 98…

IFW 2025 Sukses Digelar - BTN Bidik Ekosistem Industri Fesyen di Indonesia

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPM) sukses menggelar ajang BTN Indonesia Fashion…

Dorong Pertumbuhan Bisnis EMD - Itama Ranoraya Siapkan Capex Rp80 Miliar

NERACA Jakarta- Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dipasarkan di Electronic City - TCL Luncurkan TV Premium Layar Besar 98 dan 85 Inch

Kejar pertumbuhan penjualan, TCL sebagai pemimpin global dalam teknologi pintar dengan bangga meluncurkan eksklusif televisi layar lebar terobosannya, seri 98…

IFW 2025 Sukses Digelar - BTN Bidik Ekosistem Industri Fesyen di Indonesia

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPM) sukses menggelar ajang BTN Indonesia Fashion…

Dorong Pertumbuhan Bisnis EMD - Itama Ranoraya Siapkan Capex Rp80 Miliar

NERACA Jakarta- Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar…