NERACA
Beijing - Perusahaan consumer good seperti Nestle dan Danone telah memodifikasi model bisnis mereka di Cina, dengan cara menghentikan produksinya dengan menutup pabrik. Dikarenakan mulai bermunculan pemain lokal yang tengah berkembang cukup baik menjadikan adanya persaingan ketat.
Dilansir dari AFP (13/12), seorang analis mengatakan para pembuat susu asing yang terkenal itu telah berjuang di Cina dimana perusahaan lokal seperti Sanyuan Group, Mongolia Yili Industrial Group dan China Mengniu Dairy diakui lebih baik dan membuat produk sejenis dengan harga lebih murah.
Menurut seorang analis di Beijing Orient Konsultan Agribisnis Ltd. Ma Wenfeng, masing-masing untuk produk lokal telah memiliki posisi pasar sendiri, misalnya Shanghai Sanyuan dan di bagian utara Cina ada Mengniu. “Perusahaan asing yang membuat produk tersebut di Cina tidak memiliki keunggulan kompetitif,” katanya.
Danone Perancis akan menghentikan opersional salah satu dari dua pabrik yoghurt di negara Asia, sementara perusahaan Swiss Nestle akan menutup salah satu dari tiga pabrik es krim. Juru bicara Nestle (Cina) Ltd. Nancy mengatakan perusahaan akan menutup pabrik es krim di Cina timur serta menghentikan penjualan ritel di wilayah yang sama karena berfokus pada pasar di negara Cina bagian Utara dan Selatan.
Hal yang sama dikatakan juru bicara Danone Xu Jie telah membantah suspensi pabrik Shanghai karena kompetisi lokal. “Perusahaan ini sedang bekerja pada rencana strategis baru dan lebih terpusat untuk produk segar kami susu di pasar Cina. Kondisi persaingan yang berat telah ada selama bertahun-tahun. Kami hanya bekerja pada serangkaian penilaian untuk meningkatkan bisnis kami,” ujarnya.
Xu Jie menjelaskan, salah satu pabrik Danone akan tetap beroperasi memproduksi yoghurt di Beijing karena itu akan menyesuaikan strategi yang lebih berkelanjutan dan berfokus investasi lainnya di beberapa kota besarnya.
Begitu juga penjelasan dari seorang analis di Adfaith Management Consulting Inc. Yan Qiang mengatakan, Danone dan Nestle dapat mengalihkan fokus mereka untuk produk yang pangsa pasarnya lebih “high-end” untuk memenuhi permintaan dari pelanggan kaya.
Menurut CEO konsultan Riset Pasar Group Cina Shaun Rein, munculnya pemain Cina cukup layak mendapatkan posisi di segmen pasar seperti kategori susu dan sekarang tengah memberikan pengaruh yang berarti. “Jangan remehkan branding dan kualitas produksi Cina. Mereka tidak hanya menang pada penjualan dan distribusi, mereka menang untuk branding," katanya.
Triwulan I-2025, Kinerja produksi migas PHE Capai 1,043 Juta Barel Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream…
Indonesia – Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur Jakarta – Indonesia dan Korea Selatan berkomitmen untuk terus…
Lifting Migas Nasional Terus Ditingkatkan Balikpapan – Pemerintah terus berupaya dalam peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional. Menteri…
Triwulan I-2025, Kinerja produksi migas PHE Capai 1,043 Juta Barel Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream…
Indonesia – Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur Jakarta – Indonesia dan Korea Selatan berkomitmen untuk terus…
Lifting Migas Nasional Terus Ditingkatkan Balikpapan – Pemerintah terus berupaya dalam peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional. Menteri…