Komunisme Haram Bagi Indonesia

 

Oleh: Friska Ayu, Pemerhati Masalah Politik Lokal

Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia, sedangkan komunis internasional merupakan ideologi yang berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut Marxisme-Leninisme. Dalam komunisme, perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar, namun pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai, inilah yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi diminati karena korupsi yang dilakukan oleh para pemimpinnya.

Komunisme sebagai anti-kapitalisme adalah alat pengambilalihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal atas individu. Pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata. Akan tetapi dalam kenyataannya hanya dikelola serta menguntungkan para elit partai.  Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis, oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis. Karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme. Secara umum komunisme berlandaskan pada teori Dialektika materi dan tidak bersandarkan pada kepercayaan agama. Dengan demikian, pemberian doktrin pada rakyatnya dengan prinsip bahwa agama dianggap candu karena membuat rakyatnya memiliki pemikiran ideologi lain yang tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata.

Fakta yang terjadi, bangsa Indonesia di era modern saat ini masih dibayangi ancaman ideologi komunis. Tentunya hal ini bukan sekedar isu dan omong kosong, bisa dibuktikan dari berbagai bidang mulai dari sosial, politik, budaya, hankam, dan lain-lain. Seiring perkembangan jaman ideologi komunis bertransformasi sangat jauh berbeda dengan jaman dahulu, sekarang mereka menggunakan pola yang soft dan cover yang baru atau bisa disebut dengan Komunis Gaya Baru (KGB). Beberapa waktu lalu masyarakat Indonesia digemparkan dengan beredarnya bendera, atribut dan gambar sejumlah tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) di beberapa daerah di Indonesia. Seperti contoh dalam kegiatan karnaval menyambut HUT RI di Pamekasan, Jawa Timur. Kemudian di Salatiga dan bentuk grafiti berlogo PKI dan di tembok Universitas Jember, serta fakta-fakta lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa ideologi komunis sangatlah bertentangan dengan karakter bangsa Indonesia yang masyarakatnya beragama dan menjunjung etika konstitusional. Komunis berdasarkan fakta sejarah telah membunuh ratusan juta manusia demi memperoleh sebuah kekuasaan di berbagai negara melaui tradisi ajarannya, yaitu kudeta. Di dunia secara global, tidak ada ideologi lain yang sekejam komunis. Di sisi lain, ideologi komunis ini seperti penyakit menular, tidak hanya meracuni sedikit orang, namun menyebar pada suatu kelompok dan bahkan masyarakat suatu negara selama puluhan tahun. Meskipun kemunculannya saat ini dengan pola dan wajah baru, tapi cukup terlihat jelas bahwa mereka berusaha menggiring masyarakat pada pemikiran yang salah mengenai pelanggaran HAM masa lalu, padahal jelas sekali bahwa negara manapun di dunia ini termasuk Indonesia tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah dan wajib menjamin keselamatan rakyatnya.

Langkah terbaik untuk mengenang 51 tahun peristiwa 1965 adalah dengan menjadikannya sebagai pembelajaran, saling memaafkan, dan rekonsiliasi sebagai sebuah kekuatan bangsa, tanpa harus mencabut segala peraturan yang melarang keberadaan ideologi komunis yang memang tidak sepaham dengan karakter dan kondisi bangsa Indonesia. Indonesia butuh kearifan zaman, ini saatnya melihat masa depan dan menjadikan masa lalu sebagai proses pembelajaran perjalanan dan proses pematangan bangsa Indonesia. Semua yang sudah dilakukan oleh negara bukanlah suatu pelanggaran HAM, karena selama Pancasila menjadi dasar negara Indonesia, komunisme haram bagi Indonesia. Alasan yang paling mendasar adalah karena paham komunisme sangat bertentangan dengan dasar negara Republik Indonesia, sehingga bangsa Indonesia tidak perlu takut akan pengaruh komunisme.

BERITA TERKAIT

Memahami Klakson Perlawanan Ojol 20 Mei 2025

   Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom  UPN Veteran Jakarta   Akar masalah yang memicu demonstrasi Ojol Selasa 20 Meil 2025…

Perkuat Strategi Regional dan Nasional Berantas Judi Daring

    Oleh: Arman Panggabean, Pemerhati Sosial Budaya   Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas praktik judi daring yang…

Mewujudkan Ketahanan Energi Nasional melalui Komitmen Swasembada Energi

    Oleh: Seruni Puspita Laras, Pengamat Energi Terbarukan   Ketahanan energi merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga keberlanjutan…

BERITA LAINNYA DI Opini

Memahami Klakson Perlawanan Ojol 20 Mei 2025

   Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom  UPN Veteran Jakarta   Akar masalah yang memicu demonstrasi Ojol Selasa 20 Meil 2025…

Perkuat Strategi Regional dan Nasional Berantas Judi Daring

    Oleh: Arman Panggabean, Pemerhati Sosial Budaya   Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas praktik judi daring yang…

Mewujudkan Ketahanan Energi Nasional melalui Komitmen Swasembada Energi

    Oleh: Seruni Puspita Laras, Pengamat Energi Terbarukan   Ketahanan energi merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga keberlanjutan…

Berita Terpopuler