Garap Proyek Kereta Cepat - WIKA Pastikan Raih Kontrak Rp 20 Triliun

NERACA

Jakarta -PT Wijaya Karya (Persero) Tbk memperkirakan dapat memeroleh kontrak baru dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sekitar Rp20 triliun pada pekan ini.”Masuknya minggu depan. Insya Allah Rp20 triliun, minimum Rp15 triliun," kata Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo di Jakarta, kemarin.

Kendati demikian, perseroan masih melakukan negosiasi perihal jumlah kontrak tersebut. WIKA mendapatkan penugasan dari pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden No 107 Tahun 2015 tanggal 6 Oktober 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasaran dan Sarana Kereta Cepat Jakarta dan Bandung. Untuk merealisasikan pembangunan proyek ini, WIKA berkonsorsium dengan PT KAI (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII membentuk perusahaan patungan, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.

Kepemilikan saham WIKA di PBSI sekitar 38%, KAI dan PTPN VIII masing-masing 25%, dan Jasa Marga Tbk 12%. Dengan porsi saham yang diterima WIKA, maka BUMN konstruksi ini akan mengalokasikan dana secara bertahap untuk periode 2016-2018 senilai Rp4,037 triliun. WIKA mendapatkan pekerjaan pengembangan proyek kereta cepat dan TOD, khususnya di bidang pekerjaan umum dan gedung yang merupakan bisnis utamanya.

Untuk membangun kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 kilometer (km), dibutuhkan dana mencapai Rp70,831 triliun. Proyek kereta api berkecepatan 250-300 kilometer per jam tersebut akan digarap oleh konsorsium BUMN Cina dan BUMN Indonesia, yakni PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC).
Disebutkan, dari jumlah tersebut, porsi KCIC sekitar Rp17,798 triliun (25%) dan sisanya Rp53,123 triliun (75%) diperoleh dari pinjaman. Belum lama ini, perseroan mendapatkan kontrak baru untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) untuk memenuhi kebutuhan energi Bandara Internasional Soekarno Hatta. Langkah ini diwujudkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura II (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, dan Waskita.

Nilai proyek yang ditaksir mencapai Rp 1 triliun ini akan mulai dibangun tahun ini dengan membutuhkan waktu 1,3 tahun untuk 60 megawatt tahap awal. Tahun ini, WIKA optimis bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik. Perseroan membidik penjualan sebesar Rp 26,5 triliun tahun ini. Sementara laba bersih ditargetkan mencapai Rp 750 miliar atau tumbuh 19% dibanding dengan pencapaian tahun 2015. Suradi mengaku optimis target tersebut dapat tercapai. Pasalnya, peluang kontrak baru yang bisa digarap perseroan tahun ini lebih besar. "Kita optimis karena tahun ini kontrak baru kita targetkan mencapai Rp 52,5 triliun," kata Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Suradi.

Dia bilang, kinerja WIKA tahun ini akan tertopang dengan adanya proyek High Speed Rail (HSR) atau kereta api cepat Jakarta-Bandung. Tahun ini, perseroan membidik kontrak baru dari proyek ini sebesar Rp 17 triliun. Per akhir Februari, WIKA telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 1,25 triliun. Sementara menurut Suradi saat ini perseroan telah memiliki kontrak terendah sekitar Rp 1,6 triliun.  (bani)

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…