NERACA
Jakarta – Di tengah belum pulihnya pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun ini, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) tetap melakukan ekspansi bisnis dan belum lama ini mendirikan perusahaan baru. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Direktur PAN Brothers, Fitria Ratnasari Hartono mengatakan, perusahaan tersebut didirikan melalui joint venture dengan anak usaha perseroan. Disebutkan, perusahaan JV tersebut bernama PT Berkah Indo Garment. Dalam perusahaan tersebut perseroan menyetor sebanyak Rp 24,75 miliar atau setara dengan 99% dari saham yang ada di Berkah Indo Garment. Sedangkan, PT Pancaprima Ekabrothers yang merupakan entitas anak perseroan menggelontorkan dana sebesar Rp 250 juta.
Perusahaan baru ini bergerak di bidang industri garment. Maka entitas anak usaha yang dimiliki perseroan dengan didirikannya JV tersebut menjadi 10 entitas. Yang terdiri dari PT Pancaprima Ekabrothers, PT Hollit International, PT OCean Asia Industry, Continent 8 Pte ltd, PT Apparaelindo Prima Sentosa, PT Eco Smart Garment Indonesia, Cosmetic Gear Limited, Prima Sejati Sejahtera, Teodore Pan Garmindo, Victory Pan Multitex, dan PT Berkah Indo Garment.
Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal US$25 juta setara dengan Rp347,5 miliar (Kurs Rp13.900 per dolar AS). Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk, Iswar Deni pernah bilang, tahun ini perseroan membidik target pertumbuhan secara organik sebesar 20%.”Capex organik sekitar US$25 juta. Kalau untuk anorganik tergantung ada atau tidaknya target company yang cocok dan bersinergi," ujarnya.
Perseroan menganggarkan Capex anorganik sekitar US$10 juta hingga US$20 juta untuk ekspansi. Perseroan memastikan bakal mencaplok perusahaan yang tepat untuk menambah kapasitas produksi tahun ini. Disebutkan, perseroan akan membangun tiga pabrik garmen Eco Smart tahun ini. Ketiga pabrik itu akan berada di Jawa Tengah.
Proyek tersebut merupakan bagian dari rencana pembangunan tujuh proyek Eco Smart. Empat pabrik di antaranya sudah dibangun dan beroperasi bertahap sejak Januari 2015. Jika ketujuh pabrik telah beroperasi maksimal, total kapasitas produksi akan meningkat menjadi 96 juta potong per tahun dari produksi saat ini yang sekitar 75 juta potong per tahun.
Pabrik Eco Smart berada di bawah perusahaan joint venture (JV) antara PBRX dengan Mitsubishi Corporation Japan. Selain pabrik Eco Smart, PBRX juga berencana membangun pabrik synthetic woven fabric untuk menunjang produksi. Namun, Fitri mengaku perseroan masih mencari partner yang memiliki keahlian untuk memproduksi jenis tekstil ini dan sedang berbicara dengan pemasok dari Taiwan untuk membangun pabrik tersebut di Indonesia.
Perusahaan garmen itu menggelar rights issue pada 2014 dengan raihan dana Rp1,01 triliun. Per September 2015, masih tersisa Rp473,78 miliar atau sekitar 40% dari total dana yang diperoleh. Perseroan juga baru mendapat fasilitas senilai US$270 juta dari sindikasi perbankan. Sebagian besar dana yang didapat digunakan untuk refinancing utang dan sisanya untuk modal kerja. (bani)
Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…
NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…
NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…
Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…
NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…
NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…