NERACA
Jakarta – Bila sebagian pelaku usaha menyakini tahun ini pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, namun berbeda bagi PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang melihat belum ada geliat pertumbuhan ekonomi yang berarti. Meskipun demikian, perseroan melihat peluang untuk tumbuh akan tetap ada.
Maka tidak mau mengambil risiko besar, emiten peritel perkakas rumah tangga mematok target konservatif. Tahun ini manajemen hanya berencana membuka antara delapan gerai-10 gerai. Jumlah tersebut tak jauh berbeda dengan realisasi tahun lalu. ACES membuka delapan gerai pada 2015, di bawah target sebelumnya, yakni 10 gerai-15 gerai.
Tapi, target tahun ini masih fleksibel. "ACES sedang mengambil sikap wait and see. Kuncinya ada di data perekonomian kuartal I tahun ini. Jika hasilnya di atas ekspektasi, ACES akan lebih agresif lagi untuk menambah gerai baru," jelas analis Phillip Securities, Muhamad Farhan di Jakarta, kemarin.
Hingga awal bulan, ACES telah membuka empat gerai. Terbaru, gerai ACES dibuka di Bali dengan luas 2.100 meter persegi. Konservatifnya target ACES ini cukup beralasan. Perbaikan daya beli masyarakat belum sepenuhnya terlihat. Selama belum ada perbaikan daya beli yang solid, penambahan gerai justru akan berdampak negatif, yakni penurunan same store sales growth (SSSG). Kondisi ini juga yang sedang dialami ACES.
Periode Januari dan Februari 2016, ACES mencatat SSSG masing-masing 5,1% dan 4%. Artinya, SSSG ACES sepanjang kuartal I tahun ini berada dalam tren penurunan. Secara kumulatif, periode kuartal I-2016 ACES mencatat rerata SSSG 2,8%.
Khusus periode Maret 2016, ACES mencatat penjualan Rp 393 miliar, turun tipis 0,1% ketimbang Maret tahun lalu. . Namun, ACES mencatat kenaikan penjualan 4,8% menjadi sekitar Rp 1,2 triliun si periode kuartal I-2016. "Pencapaian ini masih inline dengan dengan estimasi kami, yakni 23,2% dari target penjualan tahun ini. Pencapaian ini juga sejalan dengan rata-rata penjualan secara historis dalam lima tahun terakhir," tulis analis BCA Sekuritas Johanes Prasetia.
Menurut Johanes, pencapaian SSSG ACES tidak berbeda jauh dengan estimasi darinya, yakni sekitar 3%, yang besar kemungkinan akan bisa terealisasi hingga akhir tahun nanti. Satu momentum yang bisa memuluskan estimasi SSSG 3% itu akan terjadi pada kuartal II-2016. "Karena pada periode itu ada Idul Fitri, yang biasanya daya beli masyarakat membaik," ujar Johanes. Perbaikan daya beli juga akan terus berlanjut hingga semester II-2016.
Jennifer Natalia Wijaya, analis Ciptadana Sekuritas dalam riset 4 April, menjelaskan, meski konservatif, perseroan tetap layak dilirik. Terlepas kondisi makro, keluarnya Best Pongs dari industri ini seharusnya bisa menjadi katalis positif bagi ACES. "Apalagi jika mengingat Best Pongs merupakan kompetitor terdekat ACES," tulis Jennifer.
Tahun ini, perseroan menargetkan omzet penjualan naik 5% menjadi Rp 5,1 triliun. Strateginya, yakni dengan aktif membuka gerai baru. Sekretaris Perusahaan PT Ace Hardware Tbk Helen Tanzil mengatakan perusahaan mulai membuat ancang-ancang untuk melakukan ekspansi gerai sebanyak delapan unit. Namun penambahan unit akan terbuka, bila perekonomian bisa memulih dengan cepat. (bani)
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…
NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…