NERACA
Jakart – Proyek kereta api cepat (high speed railways) Jakarta- Bandung yang dirilis pemerintah, memberikan berkah bagi BUMN Konstruki yang kebanjiran oder, tidak terkecuali PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang akan menggarap kawasan transit oriented development (TOD) seluas 1.900 hektare (ha) pada setiap stasiun kereta api cepat.
Kawasan transit oriented development (TOD) merupakan salah satu konsep pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan memaksimalkan angkutan massal seperti busway, kereta api kota (MRT), kereta api ringan (LRT), serta jaringan pejalan kaki maupun sepeda.
Menurut analis CIMB Securities, Linda Lauwira dalam risetnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan mendapatkan tugas untuk pengembagan kawasan TOD di tiga kawasan, yaitu Karawang seluas 250 ha, Tegalluar 450 ha, dan Walini seluas 1.200 ha. Hingga kini, pembebasa lahan kawasan tersebut masih berlangsung.”Kami memperkirakan perseroan akan mendapatkan keuntungan besar dari pengembangan TOD tersebut, khususnya TOD di kawasan Karawang yang jaraknya berdekatan dengan Jakarta dan Tegalluar yang berdekatan dengan Bandung,”ujarnya.
Namun demikian, dalam riset tersebut, manajemen perseroan belum bisa memastikan kebutuhan dana untuk akusisi kawasan TOD tersebut. Kawasan baru ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi daerah dalam jangka panjang. Pandangan senada diungkapkan analis RHB OSK Securities Dony Gunawan. Menurut dia, pengembangan kawasan TOD kereta api cepat tersebut mulai terlihat pada laporan kinerja keuangan perseroan tahun 2019. “Kami memperkirakan pengembangan TOD kawasan Karawang, Walini dan Gedebage akan menjadi penghasil keuntungan perseroan mulai tahun 2019,” ungkapnya.
Pengembangan kawasan TOD tersebut kemungkinan membutuhkan waktu hingga 40 tahun, sehingga memberikan potensi terhadap pengembangan perseroan dalam jangka panjang. Sebelumnya, Dirut Wika Bintan Perbowo pernah bilang, perseroan telah menunjuk tiga konsultan kelas dunia untuk merumuskan masterplan megaproyek HSR Jakarta-Bandung. Tiga konsultan tersebut adalah WS Atkins Plc, Aedas, dan Surbana Jurong Pte Ltd.
Saat ini, kereta cepat merupakan proyek infrastruktur yang belum pernah dikerjakan oleh perusahaan domestik. Rancangan kereta cepat ini bukan hanya soal rel dan kendaraan transportasi, tapi juga terkait TOD atau fasilitas pendukung. (bani)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menjadi sponsor bagi tiga klub sepakbola Liga 1 Nasional dalam rangka meningkatkan…
Dukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melaksanakan kegiatan sosial melalui program…
Genjot pertumbuhan penjualan, Savyavasa yang merupakan hunian mewah hasil kolaborasi Swire Properties dan JSI Group yang dikembangkan oleh PT Jantra…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menjadi sponsor bagi tiga klub sepakbola Liga 1 Nasional dalam rangka meningkatkan…
Dukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melaksanakan kegiatan sosial melalui program…
Genjot pertumbuhan penjualan, Savyavasa yang merupakan hunian mewah hasil kolaborasi Swire Properties dan JSI Group yang dikembangkan oleh PT Jantra…