NERACA
Jakarta – Keyakinan arus pasar saham dan obligasi tahun ini akan melaju positif seiring dengan perubahan UU APBN 2016 dan akan diundangkannya RUU Tax Amnesty atau pengampunan pajak, diyakini Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi, Muhammad Hanif akan memberikan sentiment positif terhadap industri keuangan dalam negeri, termasuk pasar modal.”Adanya perbaikan fundamental ekonomi makro memberikan kepercayaan bagi investor akan positifnya investasi pasar modal, baik saham maupun obligasi,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, indikator makro ekonomi lainnya yang menjadi sentimen positif di pasar modal domestik adalah penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) Januari 2016 sebesar 25% menjadi 7,25%. Dirinya memproyeksikan potensi penurunan BI Rate masih cukup terbuka seiring dengan harapan rendahnya tingkat inflasi di tahun 2016 ini serta ruang untuk kembali pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) di tengah harga minyak dunia yang cenderung terus terkoreksi.
Alhasil, kondisi tersebut akan mendorong pasar obligasi semakin menarik, karena bunga obligasi bisa naik dan apalagi potensi pertumbuhan pada kelas aset saham dan obligasi juga meningkat. Berdasarkan pertimbangan tersebut, hal inilah yang dilakukan PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) yang bakal meluncurkan dua produk kontrak investasi kolektif anyar pada tahun ini.
Head of Alternative Investment Mandiri Manajemen Investasi, Nugroho Dwi Prasetyo menuturkan, hingga kini pihaknya telah mengelola dua private equity. Pihaknya berencana menambah dua produk baru lagi yang menggunakan prinsip kontrak investasi kolektif (KIK).”Modelnya private equity dengan platform reksa dana penyertaan terbatas atau RDPT dan dana investasi real estate atau DIRE. Dua-duanya pakai prinsip KIK,” jelas Prasetyo.
Produk RDPT, lanjut Prasetyo, bakal berfokus ke ekuitas. Sementara DIRE, ujarnya, akan fokus ke hospitality dan komersial. KIK RDPT, rinci Prasetyo, menjadi wadah yang bakal menhimpun dana investor untuk disalurkan ke perusahaan-perusahaan non-listed. Kemudian, KIK DIRE, akan mengincar return dari investasi dan properti. “Jadi yield-nya dari tanah dan bangunannya, bukan dari bisnisnya.”paparnya.
Prasetyo menambahkan, produk KIK DIRE akan memberikan yield dan proteksi karena ada aset yang menjadi underlying. Untuk valuasi aset tanah dan bangunan, kata Prasetyo, akan dilakukan satu tahun sekali. Selain itu, guna memudahkan masyarakat untuk kebutuhan berinvestasi, khususnya pembelian reksa dana saham, perseroan meluncurkan layanan sistem transaksi pembelian reksa dana secara online.
Nantinya, transaksi penjualan dan pembelian reksa dana produk Mandiri Manajemen Investasi akan menggunakan layanan "payment gateway" yaitu Mandiri E-Cash dan Mandiri Click Pay. Diharapkan, dengan kekuatan infrastruktur dan penggunaan teknologi IT yang baik semakin cepat memberikan kemudahan masyarakat dalam berinvestasi. (bani)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menjadi sponsor bagi tiga klub sepakbola Liga 1 Nasional dalam rangka meningkatkan…
Dukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melaksanakan kegiatan sosial melalui program…
Genjot pertumbuhan penjualan, Savyavasa yang merupakan hunian mewah hasil kolaborasi Swire Properties dan JSI Group yang dikembangkan oleh PT Jantra…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menjadi sponsor bagi tiga klub sepakbola Liga 1 Nasional dalam rangka meningkatkan…
Dukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melaksanakan kegiatan sosial melalui program…
Genjot pertumbuhan penjualan, Savyavasa yang merupakan hunian mewah hasil kolaborasi Swire Properties dan JSI Group yang dikembangkan oleh PT Jantra…