Tren Saham UMA Mengalami Penurunan

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2015, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, tren saham yang masuk dalam pengawasan BEI atau Unusual Market Activity (UMA) mengalami penurunan. Disebutkan, jumlah total UMA di tahun 2015 sebanyak 58 kali atas 50 efek atau mengalami penurunan bila dibanding kejadian yang terjadi di 2014 sebanyak 92 kali atas 80 efek. Sedangkan total suspensi, yang mencapai 32 kali atas 20 efek sepanjang 2015, pun mengalami penurunan bila dibanding raihan 29 kali suspensi atas 25 di 2014.

Kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, aktivitas transaksi suatu efek dikategorikan sebagai UMA apabila dalam rentang waktu tertentu aktivitas transaksi efek tersebut tergolong tidak wajar. Kemudian sebagai tindaklanjut dari UMA, bursa melakukan penghentian sementara perdagangan (suspensi). Suspensi dilakukan untuk melindungi investor terhadap transaksi yang tidak wajar, dan memberi kesempatan kepada investor agar dapat memperhatikan keterbukaan informasi, rencana-rencana, dan kinerja emiten.”Tidak hanya itu untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul dikemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan bertransaksi,"ujarnya.

Sebelumnya, menurut Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy, UMA dan suspensi berkaitan erat dengan kondisi pasar. Dengan kondisi pasar yang kurang agresif, maka UMA dan suspensi menurun."Kemarin, kecenderungan kuat, dengan down trend UMA dan suspensi turun," tuturnya.

Dia mengatakan, penyematan status tersebut meliputi beberapa faktor. Di antaranya melihat pergerakan saham emiten. Kemudian, melihat aksi korporasi emiten. Aksi korporasi mempengaruhi harga saham. Hal itu melihat kondisi keuangan berdasarkan pernyataan dan informasi material mendukung pergerakan harga saham."Saham UMA atau suspensi, kita melihat adalah pola transaksinya baik, pergerakan aktivitas transaksi," ujar Irvan.

Dia mengatakan, faktor lain adalah pola transaksi saham. "Pola transaksi seperti apakah ada nasabah tertentu yang melakukan upaya manipulasi itu yang kita lihat untuk UMA atau suspensi,"jelasnya. Selain itu, pihak BEI juga mencatat jumlah investor baru di pasar modal sepanjang 2015 mencapai 69.359 investor. Pertumbuhan ini seiring dengan meningkatnya nilai emisi secara signifikan sebanyak 35,78% dari Rp8,3 triliun tahun lalu jadi Rp11,27 triliun. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Perluas Penetrasi Pasar - FKS Food Sejahtera Cetak Laba Rp34,93 Miliar

Di kuartal pertama 2025, PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) mencatatkan penjualan bersih (netto) year on year AISA tumbuh sebesar…

Gandeng Kerjasama IsDB - BTN Syariah Siapkan Skema Pembiayaan Inovatif

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melalui unit usaha syariahnya, BTN Syariah menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan…

Ivoji Edukasi Mahasiswa Bijak Gunakan Pinjol

Penggunaan pinjaman online (pinjol) oleh mahasiswa untuk kebutuhan kuliah ataupun hal lainnya tengah menjadi tren karena dinilai menjadi solusi pembiayaan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Perluas Penetrasi Pasar - FKS Food Sejahtera Cetak Laba Rp34,93 Miliar

Di kuartal pertama 2025, PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) mencatatkan penjualan bersih (netto) year on year AISA tumbuh sebesar…

Gandeng Kerjasama IsDB - BTN Syariah Siapkan Skema Pembiayaan Inovatif

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melalui unit usaha syariahnya, BTN Syariah menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan…

Ivoji Edukasi Mahasiswa Bijak Gunakan Pinjol

Penggunaan pinjaman online (pinjol) oleh mahasiswa untuk kebutuhan kuliah ataupun hal lainnya tengah menjadi tren karena dinilai menjadi solusi pembiayaan…

Berita Terpopuler