Saham Inti Agri Masuk Pengawasan BEI

NERACA

Jakarta – Perdagangan saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) masuk pengawasan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) karena mengalami pergerakan harga saham di luar kewajaran atau unusual market activity (UMA). Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (2/12).

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy mengatakan, sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham IIKP, diharapkan para investor untuk mencermati kinerja dan memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi dari bursa.

Selain itu, dirinya juga mengharapkan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi. Sekedar informasi, emiten bidang perkebunan ini sejak tanggal 16 November hingga 30 November 2015 terus mengalami peningkatan harga dari sebelumnya yang terus menurun.

Tercatat saham IIKP pada tanggal 16 November 2015 ditutup dengan harga Rp890 per saham sementara pada tanggal 30 November 2015 naik menjadi Rp1.375 per saham. Meskipun unsual market activity bukan merupakan suatu pelanggaran di pasar modal, namun BEI sempat sesumbar dan memastikan tren emiten yang memasuki saham kategori UMA mengalami tren penurunan tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Pihak BEI mencatat dari priode Januari hingga 24 November 2015 sudah memberikan status UMA kepada 49 emiten. Menurut Irvan, penurunan dikarenakan menurunnya tingkat transaksi saham karena kondisi pasar yang mengalami gejolak luar biasa."Kemarin cenderung kuat dengan penurunan UMA. ‎Kondisi pasar juga berkaitan,"ujarnya.

‎Selain itu, suspensi pun mengalami penurunan menjadi 25 emiten, dari posisi 29 emiten di 2014. Pemberian suspend pun terkait beberapa faktor, salah satunya gerak saham emiten."UMA atau suspensi. Kita ada pola transaksinya baik, pergerakan aktivitas transaksi, aksi korporasi pun mempengaruhi harga saham," jelas dia.

Tidak hanya itu, pengenaan UMA dan suspensi ke emiten terkait transaksi saham hariannya. "Pola transaksi seperti apakah ada nasaba‎h tertentu yang melakukan manipulasi, itu yang kita lihat untuk UMA atau suspensi,"kata Irvan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Permintaan Hunia Premium Tinggi - Summarecon Mutiara Makassar Buka Tahap Tiga

Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…

Perluas Jaringan Ritel - TCL Indonesia Perkuat Sinergi dengan Mitra Dealer

Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…

Modernland Balikkan Rugi Jadi Laba Rp761,3 Miliar

Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Permintaan Hunia Premium Tinggi - Summarecon Mutiara Makassar Buka Tahap Tiga

Perusahaan pengembang properti, Summarecon kembali memperkenalkan hunian premium keluarga terbarunya yang berada di kawasan Summarecon Mutiara Makassar (SMM). Berlokasi strategis…

Perluas Jaringan Ritel - TCL Indonesia Perkuat Sinergi dengan Mitra Dealer

Genjot pertumbuhan penjualan dan penetrasi pasar di Indonesia lebih luas lagi, TCL, pemimpin global dalam teknologi elektronik dan produk pintar…

Modernland Balikkan Rugi Jadi Laba Rp761,3 Miliar

Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…

Berita Terpopuler