Bijak Memilih Kredit Kendaraan - Nyaman Mobilnya, Aman Cicilannya

NERACA

Jakarta – Bagi sebagian orang, kendaraan mobil sudah menjadi kebutuhan dan bukan lagi sebagai barang mewah. Hal ini dirasakan, karena untuk menekan ongkos transportasi umum yang terus membengkak tiap tahunnya sebagai multiplayer effect baik itu dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ataupun tariff tol. Apalagi, saat ini daya beli masyarakat terus meningkat dan makin dimudahkan memiliki kendaraan pribadi dengan perang diskon antara perusahaan pembiayaan kendaraan, serta maraknya jenis kendaraan di bawah harga Rp 100 juta. Ya, kedepan nasib mobil barangkali sama dengan ponsel. Jika dahulu yang mempunyai ponsel adalah orang kaya dan profesional, kini ponsel bisa dimiliki siapa saja.

Lilis (34), pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan Tangerang Selatan, saban bulan pusing dengan ongkos transport sekolah anak-anaknya. Dengan lima anak yang bersekolah dari SD hingga kuliah, urusan transport memang memusingkan. Sepeda motor memang ada. Namun, jika hujan turun, ia kasihan dengan anak-anaknya. Dirinya berniat membeli mobil. Tujuannya tentu bukan untuk gagah-gagahan atau pamer. Namun, semata-mata sudah kebutuhan. Dalam benak Lilis, jika sudah memiliki mobil, ia bisa mengantar anak-anaknya sekolah. Minimal yang masih studi di SD, SMP, dan SMA. Sekaligus ia pergi ke kantor.

Saat membeli kebutuhan pokok di sebuah mal, ia bertemu dengan agen penjualan mobil. Kebetulan ada beberapa jenis mobil yang dipamerkan di sana. Lilis kesengsem, dirinya ingin sekali memiliki mobil idamannya. Agen penjualan lalu menjelaskan bagaimana cara memiliki mobil itu. Baik dengan tunai maupun kredit. Usai mendapat penjelasan, Lilis pulang dan berunding dengan suami. Putusan pun didapat. Mereka sepakat mengambil satu unit mobil secara kredit. Semua kelengkapan administrasi dipenuhi. KTP, kartu keluarga, slip gaji pegawai negeri, dan beberapa berkas lain.

Usai lengkap, Lilis menemui sang agen untuk pengurusan pembelian mobil. Proses pengajuan cukup mudah. Setelah semua clear, aplikasi diproses. Tak lama, kabar datang. Pengajuan kredit diterima. Lilis senang. Duit lima puluh jutaan mesti ia siapkan sebagai uang muka. Ia dan suami urunan. Soal kredit tiap bulan senilai tiga jutaan rupiah, disanggupinya. Yang masih dicari ialah asuransi. Waktu awal mengajukan kredit, agen sudah memberi tahu dan merekomendasikan sebuah leasing. Agen itu bilang, leasing itulah yang nilai kreditnya paling kompetitif. Tapi, Lilis tidak begitu saja percaya. Ia mencari informasi. Hingga akhirnya, ia tahu leasing yang diajukan agen memang nilainya paling kompetitif.

Menurut Lilis, proses kredit mobil yang ia ajukan sangat mudah. Hanya dalam bilangan hari, kredit dipenuhi. Memang ada semacam survei dari perusahaan ke rumahnya untuk mengetahui, apakah calon pembeli punya kemampuan mencicil setiap bulan atau tidak. Bagaimanapun juga membeli mobil secara kredit adalah solusi dan pilihan yang harus diambil bagi yang tidak memiliki dana tunai hingga ratusan juta rupiah. Ada bank dan lembaga pembiayaan yang bisa menjadi tempat pengajuan kredit kepemilikan mobil, dimana keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.

Bunga Ringan

Yang pasti, kata Eko Endarto, perencana keuangan dari Financia Consulting , hal paling penting bagi konsumen yang hendak membeli mobil secara kredit adalah kemampuan membayar angsuran. Dimana pedoman standar besar seluruh cicilan adalah 30% dari penghasilan. Namun khusus yang masih memiliki cicilan KPR, batasan maksimal total cicilan bisa 40%. “Karena rumah termasuk aset yang nilainya terus naik,” kata Eko. Sedangkan mobil adalah aset yang nilainya makin turun seiring waktu.

Eko menambahkan, hal yang patut diperhatikan saat melakukan kredit kendaraan adalah bunga dan skema kredit. Kedua, pelayanan kepada konsumen seperti cara bayar, layanan purna jual, apakah bisa membayar online. “Hal-hal ini harus diperhatikan karena ini merupakan komitmen jangka panjang,” jelas Eko.

Agar kemampuan membayar bisa terakomodir dalam membeli mobil, Eko menyarankan untuk memilih tenor waktu yang lebih panjang, tetapi besaran cicilan per bulan tidak menganggu cash flow sehari-hari, daripada memaksakan mengambil tenor pendek, tetapi ternyata malah berisiko menunggak pembayaran. Maka menjawab kebutuhan masyarakat memiliki kendaraan pribadi akan cicilan yang panjang, PT Mandiri Tunas Finance berani memberikan tenor kredit hingga 7 tahun.  Kata Direktur Mandiri Tunas Finance, Harjanto Tjitohardjojo, program ini untuk memudahkan pelanggan dalam mengatur  nilai angsuran agar lebih ringan. “Program yang dinamakan Fast and Easy ini memberikan bunga tetap (fixed) selama 7 tahun,”ungkapnya.

Suku bunga yang berlaku di MTF saat ini mulai dari 0% (tenor 6 bulan) dan tertinggi 7% (tenor 7 tahun). Namun, menurut Harjanto, animo konsumen paling tinggi adalah kredit dengan tenor 4 tahun dan 5 tahun dengan uang muka 20% hingga 25%.  “Karena uang muka tidak tinggi, tetapi angsuran cukup ringan,” jelas Harjanto.

Tenor 4 tahun saat ini di MTF dikenakan bunga 4,97% dan pinjaman selama 5 tahun dikenai bunga 6,17%. Anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini menyadari betul ketatnya persaingan bisnis pembiayaan kendaraan saat ini, oleh karena itu berbagai strateg tengah dilakukan MTF dalam mencapai target penyaluran kredit, diantaranya mengedukasi para konsumen sebenarnya mampu membeli mobil secara tunai. MTF menawarkan paket bernama 007,  uang muka 50% dan tenor 6 bulan, bunga 0%. “Jadi uang 50% yang tidak digunakan bisa dimanfaatkan untuk hal-hal produktif,” jelas Harjanto.

Selain itu, perseroan juga merilis program baru bagi nasabah dan dealer yakni ‘1 to 7 Wonders. Melalui program 1 to 7 Wonders diharapkan dapat menjadi solusi bagi konsumen dalam kredit otomotif. Hal ini terkait produk MTF yang lengkap seperti tenor sampai dengan 7 tahun, bunga 0% spesial tenor, bunga KPM khusus nasabah Mandiri, ditambah program undian berhadiah yang berlangsung dari 15 Agustus sampai dengan 31 Desember 2015.

Program undian berhadiah ini, lanjutnya berlaku untuk kredit mobil baru semua merek (passanger & commercial car) dan motor besar (Harley Davidson, BMW Motorrad and Zero). Pada periode ini, para pemenang undian berkesempatan mengunjungi salah satu negara dari 7 keajaiban dunia yang sudah tersohor keindahannya, antara lain  Kamboja, India, China, Perancis, Italia, Inggris, dan AS.

Dengan berbagai program tersebut, Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance, Ignatius Susatyo Wijoyo menyakini, bisnis pembiayaan perseroan optimis tetap tumbuh di atas 30% sepanjang semester kedua tahun ini, sejalan dengan suport yang kuat dari Bank Mandiri. (bani)

BERITA TERKAIT

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…

Berita Terpopuler