Bankir Sambut Positif Pelonggaran WNA Buka Rekening

 

 

NERACA

 

Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi G Sadikin menanggapi positif rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan memberikan kelonggaran bagi warga negara asing atau WNA membuka rekening di bank dalam negeri. "Menurut saya bagus sih, biar orang asing yang taruh duit di kita lebih banyak, rencananya kan begitu. Itu lebih bagus kalau dipermudah," ujar Budi di sela-sela aktivasi produk Simpanan Pelajar (SimPel) oleh OJK di Jakarta, Selasa (8/9).

Menurut Budi, warga asing yang bekerja di Indonesia juga cukup banyak dan membutuhkan layanan perbankan lokal. Gaji mereka dinilai relati besar dan dapat menjadi potensi simpanan tersendiri bagi bank-bank di Indonesia. "Lebih banyak orang asing yang gajinya besar menabung di lokal, apalagi kalau dolar, jadi bagus. Uang yang kita butuhkan untuk bangun infrastruktur itu kurang kan, ini perlu ditingkatkan," kata Budi.

Ia mengatakan, uang yang beredar di Indonesia saat ini mencapai sekitar Rp4.200 triliun, sementara yang sudah dipakai untuk kredit sebanyak Rp3.800 triliun. Sisanya sekitar Rp400 triliun dalam bentuk simpanan dinilai masih relatif kurang atau terjadi saving investment gap. "Listrik aja butuh dana Rp700 -Rp800 triliun, nah itu yang diperbanyak. Dengan cara begini, income orang-orang asing di sini masuk ke bank," kata Budi.

Budi menambahkan, saving investment gap yang cukup besar dinilai juga berkontribusi terhadap tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS karena Indonesia memang butuh banyak uang untuk biaya pembangunan. "Untuk itu perlu ditingkatkan saving-nya penduduk Indonesia. Sekarang yang punya rekening baru 60 juta, ya cuma itu saja yang bisa nabung, itu aja yang bisa dikumpulkan. Nah, itu tidak cukup kuat buat bangun infrastruktur yang dibutuhkan, akibatnya kalau kurang pinjam dari luar tapi ada pressure-nya. Itu kenapa Pak Muliaman lakukan ini, supaya lebih banyak dana yang berasal dari lokal," ujar Budi.

Sebelumnya, OJK berencana mengeluarkan Surat Edaran terkait kebijakan pelonggaran membuka rekening valas oleh warga negara asing (WNA). Regulasi mengenai WNA atau turis membuka rekening di bank tiu sendiri kini tengah dilakukan finalisasi. Inti dari SE OJK tersebut akan memberikan kemudahan bagi WNA untuk membuka rekening valas di lembaga perbankan nasional dan berpotensi memobilisasi sumber dana valas di dalam negeri.

Dalam kurun setahun, wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia sekitar 10-12 juta jiwa. OJK mengasumsikan, jika 20 persen dari jumlah turis asing itu menabung di Indonesia, maka ada potensi pertambahan nasabah sebanyak 2,4 juta rekening atau potensi penambahan valas mencapai 24 miliar dolar AS. Untuk mempermudah WNA menabung valas di Indonesia, maka OJK juga hanya mensyaratkan kepemilikan paspor bagi calon penabung di bawah 50 ribu dolar AS.

Melalui cara ini, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad meyakini, akan banyak valas masuk ke Indonesia dan ini bisa membantu memperkuat rupiah yang saat ini sedang dalam tekanan. "Ini untuk menambah suplai dolar dan memudahkan urusan bisnis dari para turis dengan berbagai macam turis. Dalam waktu dekat akan segera kita umumkan, kita buat aturannya dalam bentuk SE, kami memastikan, kita tidak melanggar aturan-aturan dalam internasional, ini di banyak negara sudah diterapkan," imbuh Muliaman.

BERITA TERKAIT

TASPEN Bersama 44 Mitra Bayar Pastikan Layanan Pensiun Jangkau Seluruh Indonesia

  NERACA Jakarta– Dalam rangka menghadirkan layanan pembayaran manfaat pensiun yang mudah diakses dan merata bagi seluruh peserta di berbagai…

Bank DBS Ungkap Investasi yang Aman - Konflik Geopolitik Memanas

NERACA Jakarta - PT Bank DBS Indonesia mengungkap sejumlah instrumen investasi yang dinilai aman dan potensial di tengah memanasnya konflik…

BI Catat Pengguna QRIS Tap Capai 47,8 Juta Orang

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pengguna (user) layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap telah mencapai…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Bersama 44 Mitra Bayar Pastikan Layanan Pensiun Jangkau Seluruh Indonesia

  NERACA Jakarta– Dalam rangka menghadirkan layanan pembayaran manfaat pensiun yang mudah diakses dan merata bagi seluruh peserta di berbagai…

Bank DBS Ungkap Investasi yang Aman - Konflik Geopolitik Memanas

NERACA Jakarta - PT Bank DBS Indonesia mengungkap sejumlah instrumen investasi yang dinilai aman dan potensial di tengah memanasnya konflik…

BI Catat Pengguna QRIS Tap Capai 47,8 Juta Orang

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pengguna (user) layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap telah mencapai…