Melorotnya Bisnis Hotel - Laba Bersih Indonesian Paradise Turun 5%

NERACA

Jakarta – Bila sebagian industri perhotelan mencatatkan penurunan pendapatan di semester pertama tahun ini, tidak bagi PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) yang justru mampu membukukan pertumbuhan kinerja keuangan di paruh pertama ini. Disebutkan, laba bersih perseroan tumbuh tipis sebesar 5% dari Rp 7,75 miliar menjadi Rp 8,14 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (7/9).

Selain itu, laba per saham (EPS) INPP naik dari Rp 3,07 menjadi Rp 3,18 per saham. Pertumbuhan laba bersih perusahaan pengelola hotel Harris Tuban Bali ini seiring dengan kenaikan tipis pendapatan INPP sebesar 2,7% menjadi Rp 251,1 miliar. Selain itu, perseroan memperoleh penghasilan keuangan sebesar Rp 4,9 miliar naik dari Rp 3 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba dari entitas asosiasi naik daru Rp 1 miliar menjadi Rp 1,47 miliar.

Pendapatan INPP masih didominasi dari hotel yakni dengan kontribusi sebesar 52,6% atau senilai Rp 132,3 miliar. Kendati demikian, pendapatan hotel ini mengalami penurunan 4,5% dari semester I tahun lalu. Selebihnya berasalnya dari pendapatan pusat perbelanjaan senilai Rp 118,8 miliar. Per akhir Juni, total aset INPP tercatat sebesar Rp 2,36 triliun atau naik 19% dari periode akhir Desember 2014 yakni Rp 1,98 triliun. Jumlah hutang atau liabilitas tercatat turun dari Rp 903 miliar menjaid Rp 868,6 miliar dan ekuitas naik dari Rp 1,07 triliun menjadi Rp 1,5 triliun.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menilai, tantangan industri perhotelan cukup berat. Larangan pejabat pemerintah menggelar rapat di hotel sempat menekan pendapatan.”Selama ini pendapatan utama mereka dari sewa untuk rapat," jelas dia.

Menurutnya, perlambatan ekonomi dan pelemahan nilai tukar turut memukul bisnis perhotelan. Hans bilang, melambatnya ekonomi menyebabkan daya beli masayarakat menurun sehingga tingkat okupansi hotel ikut menipis. Pertumbuhan bisnis beberapa emiten lantaran pandai mengelola keuangan serta memiliki hotel di daerah yang masih mencatatkan tingkat okupansi tinggi. Bali dan Bandung adalah dua kota dengan tingkat okupansi hotel cukup tinggi. Tapi saat ini Hans tak merekomendasikan emiten perhotelan.

Sebelumnya, ada PT Jakarta Setiabudi International Tbk (JSPT) yang juga membukukan penurunan laba bersih 11,2% menjadi Rp 97,55 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu. Merosotnya kinerja keuangan Jakarta Setiabudi, juga dirasakan PT Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID) dan PT Mandarine Regency Tbk (HOME). Tercatat SHID menderita kerugian Rp 5,65 miliar. Padahal di semester I 2014, masih mencatat laba bersih Rp 11,35 miliar. Sedangkan HOME mencatatkan rugi bersih Rp 6,27 miliar di semester I 2015. Angka itu melonjak 131% (yoy) menjadi Rp 6,27 miliar. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Di Balik Citra Sukses Iwan Sunito - OJK Ingatkan Investor Waspadai Investasi Internasional

NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…

Bayu Buana Targetkan Pendapatan Naik 7,75%

NERACA  Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…

Laba Bank Seabank Indonesia Tumbuh 88%

NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…

Berita Terpopuler